Belajar dari Malin, Peternak Sapi Sukses dari Tanah Datar

- September 24, 2017

Belajar dari Malin, Peternak Sapi Sukses dari Tanah Datar

 
Goresan pena pada laman situs Ciputra Entrepreneurship dibawah ini bisa menjadi inspirasi, bahwasanya bisnis peternakan bisa dimulai kapan pun. Tak ada kata terlambat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawali sesuatu yng baik. Sosok peternak yng ditampilkan, malah mengawali keberahasilannya dari puing kegagalan bisnis sebelumnya. Ketekunan belajar serta berusaha, membuahkan kesuksesan yng manis. Berikut laporannya:
Peternak Sukses Pencipta Pupuk Cair dari Air Seni Sapi

Penghentian ekspor sapi ke Indonesia yng diberlakukan pemerintah Australia seharusnya menjadi momen yng Amat tepat bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produktivitas sapi lokal. Semenjak sapi impor masuk tanah air, industri peternakan sapi lokal makin tersingkir. Padahal, tidak tidak banyak peternakan sapi yng dikelola yang dengannya teknik tinggi sampai-sampai hasilkan sapi yng tidak kalah berkualitasnya yang dengannya sapi impor. Semisal peternakan sapi yng dikelola oleh Malin Nasir.
Malin, demikian ia disapa, merupakan pemilik peternakan sapi bernama Tanjung Kekal. Peternakan yng terdapat atau terletak di Tanjunglurah, Salimpauang, Tanah Datar, Sumatra Barat ini fokus pada bisnis pembibitan sapi. Memiliki 38 ekor sapi yng terdiri dari 32 sapi betina serta 6 sapi jantan, Malin membudidayanya sendiri yang dengannya bantuan 1 orang karyawan tetap serta 3 orang karyawan tidak tetap.
Bisnis ternak sapi ini bukanlah agrobisnis pertama yng dijalankan Malin. Awal mulanya tanpa bekal pengalaman percis sekali, ia mengelola kebun cabai yng membawanya pada keberhasilan besar malah tatkala krisis tahun 1998 menghajar perekonomian Indonesia. Hasil panen cabai Malin yng berhasil itu bisa atau mampu membangun rumah bagi atau bisa juga dikatakan untuk keluarganya serta berbuah kendaraan beroda empat pick-up bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung usahanya.
Beberapa tahun sesudah masa kejayaannya itu, hama penyakit menyerang perkebunan cabai Malin. Roda usaha ayah dari lima orang anak ini berganti drastis. Panen tidak mampu diselamatkan serta Malin merugi besar. Bermodal sisa laba kebun cabai sebesar Rp 9 juta, Malin banting stir menjadi peternak. Semisal pengelolaan kebun cabainya, Malin melakoni bisnis ternak sapi ini dari nol.
Sambil menimba ilmu dari majalah pertanian serta peternakan luar negeri, Malin mengumpulkan modal yang dengannya meladang serta memelihara sapi milik orang lain. Keuletan menimba ilmu secara otodidak itu bahkan membuatnya berhasil memproduksi pupuk kompos serta pupuk cair dari air seni sapi yng berharga ekonomis. Hebatnya lagi, pupuk-pupuk itu dihasilkannya tanpa alat modern serta hasil nya telah lolos uji laboratorium pertanian. Yang dengannya kata lain, pupuk racikan Malin mampu dimanfaatkan serta dibeli petani.
Dari cuma sekedar memelihara sapi, Malin menciptakan kesempatan bisnis baru berkat keseriusan dan keuletannya. Pupuk kompos hasil olahan limbah serta kotoran peternakannya dijual seharga Rp1.000/kg ataupun Rp35 ribu/karung. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pupuk cair, Malin menjualnya seharga Rp20 ribu/liter. Sementara bagi atau bisa juga dikatakan untuk hasil peranakan sapi, yng jantan dijual Rp18 juta per ekor serta yng betina dijadikan bibit baru. Agrowisata pula bisa terlahir dari bisnis peternakannya ini. Peternakan Malin yng bersih, asri serta mirip yang dengannya ranch di luar negeri membuatnya jadi tempat peristrahatan bagi sejumlah kalangan.
Kini, selain disibukkan oleh bisnis pembibitan serta budi daya sapi di peternakannya, Malin pula Suka mendapatkan kunjungan dari Dinas Peternakan setempat berkenaan yang dengannya studi banding. Walau cuma tamatan sekolah menengah, Malin menjadi guru dan panutan dalam bisnis pembibitan serta pembudidayaan ternak sapi.
sumber: ciputraentrepreneurship.com
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber


Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2012/09/belajar-dari-malin-peternak-sapi-sukses.html

Seputar Belajar dari Malin, Peternak Sapi Sukses dari Tanah Datar

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Belajar dari Malin, Peternak Sapi Sukses dari Tanah Datar