Catatan Perjalanan Rombongan Mahasiswa Fapet Unpad & Unibraw di Australia
Catatan Perjalanan Rombongan Mahasiswa Fapet Unpad & Unibraw di Australia | Referensi terbaru di 2017 via web Beternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Beternak. Artikel ini di beri judul Catatan Perjalanan Rombongan Mahasiswa Fapet Unpad & Unibraw di Australia. Konten ini untuk anda pembaca setia https://be-ternak.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Catatan Perjalanan Rombongan Mahasiswa Fapet Unpad & Unibraw di Australia terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Beternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Beternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Catatan Perjalanan Rombongan Mahasiswa Fapet Unpad & Unibraw di Australia di bawah ini dari situs web Beternak.Alice Springs (ASP) merupakan kota paling selatan di Northern Territory serta berbatasan langsung yang dengannya negara bagian Australia Selatan serta Queensland. Berbeda yang dengannya di Darwin, suhu di ASP Amat dingin, malah tatkala malam mampu mencapai 10-15 0C. Memanglah tak jauh berbeda yang dengannya kota-kota di Indonesia, akan tetapi yng membuat suhu disini relatif ekstrim merupakan angin dingin yng berhembus Amat kencang.
Delapan orang mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad serta Brawijaya dijadwalkan berada di Alice Spring selama 6 hari, tepatnya di Bohning Catttle Yard (tempat peristirahatan sapi seusai melakukan perjalanan jauh), bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan pelatihan ihwal tata tips bekerja di tempat peternakan sapi di Australia.
Menjadi peserta pelatihan pula dilibatkan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat lokal keturunan suku aborigin, lantaran Pemerintah NT pula mempunyai program pelatihan peternak bagi penduduk lokal. Hal ini mempunyai daya tarik tersendiri, lantaran adanya pertukaran kebudayaan antara peserta pelatihan. Dallas satu dari sekian banyaknya peserta keturunan suku aborigin yang dengannya akrab menyapa 8 Mahasiswa Fakultas Peternakan serta mengatakan “Ayo Makan” sembari bercerita ihwal pengalamannya mengikuti ekskul Bahasa Indonesia tatkala di SMA
Di hari pertama, tanggal 26 April 2012 peserta mendalami materi mengenai rumput yng ditanam di Australia yng disampaikan oleh Tony Freshwater dari NTCA. Terdapat 2 jenis rumput yng ditanam di Australia, yakni rumput asli Australia serta rumput dari Afrika. Rumput yng biasanya ditanam di Australia merupakan jenis rumput Buffel yng mempunyai kandungan protein hingga 12%, rumput ini pula cepat tumbuh akan tetapi cepat pula menguning.
Sementara itu Jim Willoughby (Operations Manager Bohning Cattle Yard) pula mengajak 8 mahasiswa bagi atau bisa juga dikatakan untuk melihat jerami dari daun oats. Menurutnya jerami jenis ini mempunyai kualitas yng tidak jelek alias bagus, proteinnya mencapai 7-9 % serta umurnya mampu mencapai 3 tahun lebih serta didatangkan dari Australia Selatan. Seusai mengenal macam-macam rumput serta jerami, para mahasiswa dilatih menggiring sapi tanpa membuat ternak yang telah di sebutkan stress.
Di hari kedua, Mick Armstrong serta Clark Petrick (Training Staffs Bohning Cattle Yard) mengajarkan mahasiswa menunggangi kuda serta mengendarai motorbike (motor kros) serta quadbike (Atv). Biasanya peternakan sapi di Australia mempergunakan kuda, motorbike serta quadbike pada tatkala proses mustering (panen sapi). Dalam proses mustering dipakai dua jenis kendaraan yang telah di sebutkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggiring sapi, malah sebagian besar peternakan pula mempergunakan helikopter bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggiring sapi.
Pada hari ketiga peserta dilibatkan secara langsung dalam proses mustering. Orang-orang dilibatkan dalam pengecekan pagar (fencing), menggiring sapi (stocking), pemilihan sapi (drafting), tes kehamilan (pregnant test), penandaan sapi (tagging) serta pemotongan tanduk (dehorning).
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk dua hari yang terakhir peserta pelatihanan diberikan materi ihwal Keselamatan Kerja (work safety) serta Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (First Aid). Pemberian materi di lakukan di kelas oleh staff yng berasal dari Pemerintah NT serta rumah sakit setempat.Seusai program pelatihan ini selesai 8 mahasiswa dijadwalkan kembali lagi ke Darwin bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibagi menjadi dua kelompok serta melakukan praktek kerja lapangan di Cattle Reseach Farm milik Pemerintah NT .
Penulis: Wahyu Ramdani, Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran (wahyuramdani@yahoo.com)
Link: www.kemlu.go.id
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2012/05/catatan-perjalanan-rombongan-mahasiswa.html
Delapan orang mahasiswa Fakultas Peternakan Unpad serta Brawijaya dijadwalkan berada di Alice Spring selama 6 hari, tepatnya di Bohning Catttle Yard (tempat peristirahatan sapi seusai melakukan perjalanan jauh), bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan pelatihan ihwal tata tips bekerja di tempat peternakan sapi di Australia.
Menjadi peserta pelatihan pula dilibatkan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat lokal keturunan suku aborigin, lantaran Pemerintah NT pula mempunyai program pelatihan peternak bagi penduduk lokal. Hal ini mempunyai daya tarik tersendiri, lantaran adanya pertukaran kebudayaan antara peserta pelatihan. Dallas satu dari sekian banyaknya peserta keturunan suku aborigin yang dengannya akrab menyapa 8 Mahasiswa Fakultas Peternakan serta mengatakan “Ayo Makan” sembari bercerita ihwal pengalamannya mengikuti ekskul Bahasa Indonesia tatkala di SMA
Di hari pertama, tanggal 26 April 2012 peserta mendalami materi mengenai rumput yng ditanam di Australia yng disampaikan oleh Tony Freshwater dari NTCA. Terdapat 2 jenis rumput yng ditanam di Australia, yakni rumput asli Australia serta rumput dari Afrika. Rumput yng biasanya ditanam di Australia merupakan jenis rumput Buffel yng mempunyai kandungan protein hingga 12%, rumput ini pula cepat tumbuh akan tetapi cepat pula menguning.
 |
| Bersama Jim Willoughby serta Hay yng terbuat dari rumput oats berumur 3 tahun |
Sementara itu Jim Willoughby (Operations Manager Bohning Cattle Yard) pula mengajak 8 mahasiswa bagi atau bisa juga dikatakan untuk melihat jerami dari daun oats. Menurutnya jerami jenis ini mempunyai kualitas yng tidak jelek alias bagus, proteinnya mencapai 7-9 % serta umurnya mampu mencapai 3 tahun lebih serta didatangkan dari Australia Selatan. Seusai mengenal macam-macam rumput serta jerami, para mahasiswa dilatih menggiring sapi tanpa membuat ternak yang telah di sebutkan stress.
Di hari kedua, Mick Armstrong serta Clark Petrick (Training Staffs Bohning Cattle Yard) mengajarkan mahasiswa menunggangi kuda serta mengendarai motorbike (motor kros) serta quadbike (Atv). Biasanya peternakan sapi di Australia mempergunakan kuda, motorbike serta quadbike pada tatkala proses mustering (panen sapi). Dalam proses mustering dipakai dua jenis kendaraan yang telah di sebutkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggiring sapi, malah sebagian besar peternakan pula mempergunakan helikopter bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggiring sapi.
Pada hari ketiga peserta dilibatkan secara langsung dalam proses mustering. Orang-orang dilibatkan dalam pengecekan pagar (fencing), menggiring sapi (stocking), pemilihan sapi (drafting), tes kehamilan (pregnant test), penandaan sapi (tagging) serta pemotongan tanduk (dehorning).
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk dua hari yang terakhir peserta pelatihanan diberikan materi ihwal Keselamatan Kerja (work safety) serta Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (First Aid). Pemberian materi di lakukan di kelas oleh staff yng berasal dari Pemerintah NT serta rumah sakit setempat.Seusai program pelatihan ini selesai 8 mahasiswa dijadwalkan kembali lagi ke Darwin bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibagi menjadi dua kelompok serta melakukan praktek kerja lapangan di Cattle Reseach Farm milik Pemerintah NT .
Penulis: Wahyu Ramdani, Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran (wahyuramdani@yahoo.com)
Link: www.kemlu.go.id
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2012/05/catatan-perjalanan-rombongan-mahasiswa.html
Seputar Catatan Perjalanan Rombongan Mahasiswa Fapet Unpad & Unibraw di Australia
Terima kasih telah membaca Catatan Perjalanan Rombongan Mahasiswa Fapet Unpad & Unibraw di Australia. Semoga pos dari situs web Beternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website Beternak. Silakan berbagi ulasan Catatan Perjalanan Rombongan Mahasiswa Fapet Unpad & Unibraw di Australia tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Beternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Beternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Catatan Perjalanan Rombongan Mahasiswa Fapet Unpad & Unibraw di Australia yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Beternak di bawah. Demikan dan sekian tentang Catatan Perjalanan Rombongan Mahasiswa Fapet Unpad & Unibraw di Australia. Dan Assalamualaikum pembaca Beternak.
Advertisement