Kekurangan Fisik Tak Halangi Triyono Jadi Peternak Sukses

- September 01, 2017

Kekurangan Fisik Tak Halangi Triyono Jadi Peternak Sukses

 
Berbekal semangat serta keberanian berupaya, Triyono sukses mengembangkan bisnis peternakan. Kekurangan fisik serta kegagalan yng pernah sempet dialaminya dalam mengawali bisnis tak membuat semangat alumnus Jurusan Peternakan Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, ini surut.
Triyono di kenai penyakit polio pada usia 1,5 tahun. Gara-gara penyakit ini, dua kakinya tak mampu tumbuh sejak berusia lima tahun menjadikan dia Perlu berjalan yang dengannya mempergunakan alat bantu.
Akan tetapi demikian, kekurangan fisik ini malahan memotivasi Triyono bagi atau bisa juga dikatakan untuk berhasil serta sukses. Warga Dukuh Teplok RT 2/IX, Desa Mancasan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jawa Sedang, ini tak pernah menduga peternakan akan menjadi usahanya.
Awal mulanya Triyono bercita-cita menjadi dokter maupun menggeluti bidang elektronika. ”Saya pernah sempet kuliah jurusan teknik elektro, namun lantaran tak nyaman, saya putuskan akhirnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengambil jurusan lain,” ujarnya.
Kuliah di jurusan peternakan diakuinya menjadi ”kecelakaan” lantaran waktu itu pilihan pertamanya merupakan kedokteran. Akhirnya Triyono bisa menyelesaikan kuliah di Jurusan Peternakan UNS Solo pada 2007. Kini, Triyono sudah mencapai maupun meraih keberhasilan. Bisnis peternakan di bawah bendera CV Tri Agri Aurum Multifarm (CV Tama) yng dikelolanya bisa atau mampu membukukan omzet miliaran rupiah per tahun.
Berkat keberhasilannya itu juga Triyono terpilih menjadi Finalis Nasional Wirausaha Muda Mampu berdiri diatas kaki sendiri 2010. Dia berterus terang senang mengikuti ajang Wirausaha Muda Mampu berdiri diatas kaki sendiri yng diselenggarakan Bank Mampu berdiri diatas kaki sendiri yang telah di sebutkan. Ajang itu Amat menginspirasi serta mendorong para pengusaha muda melakukan inovasi. ”Program Wirausaha Muda Mampu berdiri diatas kaki sendiri membuat kita yakin bisa atau mampu jadi usahawan mampu berdiri diatas kaki sendiri, malah mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” ujarnya.
Malah, Triyono bersama finalis lain-lainnya mendapatkan peluang mengikuti pameran serta banyak sekali pelatihan dan seminar wirausaha yng diselenggarakan Bank Mampu berdiri diatas kaki sendiri. Mengenang masa lantas, Triyono berterus terang kesuksesan menjadi peternak didapatkan yang dengannya tak gampang. Dirinya pernah sempet mengalami kegagalan dua kali tatkala mengawali usaha. Pada 2005, yang dengannya statusnya menjadi mahasiswa, Triyono mengawali bisnis bebek potong jantan.
Bisnis ini cuma bertahan satu tahun lantaran banyak sekali masalah serta kendala. Pada 2006, Triyono kembali mengawali bisnis lain pada bagian yng berbeda, yaitu bisnis percetakan. Sayang, bisnis kedua ini kembali gagal lantaran pasarnya lesu. ”Bisnis kedua itu cuma bertahan tujuh bulan,” kenangnya. Tak jera berwirausaha, seusai lulus kuliah, tepatnya pada Oktober 2007, Triyono kembali terjun ke dunia usaha.
Mempergunakan serta memanfaatkan momentum Hari Raya Kurban, dia berupaya berbisnis jual beli sapi. Lajang berusia 29 tahun ini berterus terang tak mengeluarkan modal sepeser pun lantaran cuma menjadi perantara warga yng mempunyai sapi serta ingin menjualnya tatkala Idul Adha. Tanpa ada dugaan, bisnis ini diluar dugaan cukup sukses. Dia memperoleh untung Rp20 juta. Berbekal uang yang telah di sebutkan, awal 2008 Triyono memutuskan bagi atau bisa juga dikatakan untuk serius menggeluti usaha peternakan.
Dana Rp. 20 juta dia genakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membangun sangkar sapi. Akan tetapi, lantaran keterbatasan modal, Triyono kemudian mencari investor. Dia mengajak sahabat serta kenalannya bagi atau bisa juga dikatakan untuk berinvestasi penggemukan sapi. ”Waktu itu cukup tidak sedikit yng menjadi investor menjadikan akhir 2008 populasi sapi telah mencapai 60 ekor,” paparnya. Sangkar penggemukan sapi terdapat atau terletak di lahan milik temannya di Dukuh Kwanggan, Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.
Tatkala bisnis mulai berkembang, Triyono mengajak masyarakat setempat mengikuti jejaknya yang dengannya membuat kelompok-kelompok. Bisnis yang telah di sebutkan terus berkembang. Pada tahun 2009, nilai investasi telah mencapai Rp600 juta. 1/2 dari jumlah uang yang telah di sebutkan dia genakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melebarkan sayap usaha yang dengannya membuat sangkar ayam potong. Demi melegalkan bisnis, Triyono mendirikan CV Tama.
Dia bertindak menjadi direktur di CV yang telah di sebutkan. Bisnis CV Tama terus berkembang sampai-sampai semisal saat ini. Pendapat dari Triyono, selain budi daya ayam potong serta sapi, dirinya pula membuat tempat pemotongan ayam di rumahnya. Daging ayam kemudian dia setorkan ke rumah makan, katering, ataupun warga sekitar. Adapun bagi atau bisa juga dikatakan untuk sapi, selain bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi pasar lokal, pula dikirim ke Solo, Semarang, serta Jakarta.
Triyono dibantu 11 karyawan dalam menjalankan usaha peternakannya. Tatkala ini, Triyono berterus terang telah mempunyai 25 ribu ekor ayam. Satu tempat peternakan berada di Dukuh Rejosari, Desa Rejosari, Kecamatan Polokarto, serta satu tempat lain-lainnya berada di Dukuh Gempol, Desa Mertan, Kecamatan Bendosari. Triyono optimistis usahanya akan terus berkembang.
Keterbatasan fisik yng dia punyai malahan membuatnya bersemangat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu berhasil. ”Saya termotivasi selama hidup Perlu punya apa-apa serta siapa-siapa,” tandasnya. Dia terobsesi bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendirikan industri daging sapi kemasan.
Triyono berencana mengemas daging sapi yang dengannya merek sendiri. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, dirinya mulai mencari jaringan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memasarkan produk daging sapinya. Andai jaringan pemasaran sudah siap, industri daging sapi kemasan akan dimulai.
Sumber tulisan atau artikel: sindonews.com
Foto: google
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber


Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2012/05/kekurangan-fisik-tak-halangi-triyono.html

Seputar Kekurangan Fisik Tak Halangi Triyono Jadi Peternak Sukses

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kekurangan Fisik Tak Halangi Triyono Jadi Peternak Sukses