Pengolahan Lahan Untuk Menanam Cabe Yang Benar Agar Panen Melimpah

- Juli 07, 2017

Pengolahan Lahan Untuk Menanam Cabe Yang Benar Agar Panen Melimpah

 

Pengolahan Lahan Untuk Menanam Cabe Yang Benar Agar Panen Melimpah

Pengolahan tanah bagi atau bisa juga dikatakan untuk lahan pertanaman cabai taiwan (TW) sebetulnya percis yang dengannya cabai besar pada biasanya. Pengolahan tanah diawali yang dengannya pembajakan tanah. Selanjutnya tanah digaru supaya butiran tanah menjadi lembut. Lantas dibuatkan bedengan yang dengannya ukuran lebar 1,2 m; panjang 10 m; serta tinggi 15—20 cm (bagi atau bisa juga dikatakan untuk daerah yng bercurah hujan tinggi dianjurkan 30—40 cm). Jarak antarbedengan bervariasi, namun dianjurkan 50—70 cm lebih-lebih di daerah yng tidak sedikit hujan. Untuk daerah kering ataupun bila penanaman di lakukan pada musim kemarau, ketinggian bedengan mampu mencapai 15—20 cm ataupun malah 30 cm. Sementara itu, jarak antarbedengan (parit ataupun selokan) cukup 30-an cm. Jarak ini lebih rendah/lebih sempit lantaran pada musim kemarau bedengan cepat mengering akibat penguapan yng tinggi. Yang dengannya bedengan yng rendah serta jarak antarbedengan lebih sempit mampu mengurangi penguapan yang telah di sebutkan, khususnya pada lahan pertanaman jauh dari sumber air. Ukuran bedengan ini Amat membantu dalam hal tenaga kerja serta penyiraman. Lantas tanah bedengan diberi kapur dolomit sebanyk 0,3—0,4 kg hingga 3—4 kg per bedengan. Dosis yang telah di sebutkan didasari pengalaman petani Bobotsari serta Magelang. Rincian lengkap nya bisa dilihat pada Tabel 14. Dolomit dicampur yang dengannya tanah bedengan hingga merata. Sesudah itu, bedengan dibiarkan selama satu minggu. Bila tak turun hujan, bedengan tetap disiram sehari-hari hingga bedengan dalam kondisi cukup basah. Sesudah satu minggu, tanah bedengan diberi pupuk sangkar. Satu minggu lantas baru diberi pupuk buatan. Dalam hal pemupukan bisa mempergunakan tips yng dipakai oleh petani cabai di daerah Bobotsari serta Magelang.
  • Pengalaman dari Bobotsari: pupuk organik (sangkar, kompos, dll.) 60 kg/bedengan; pupuk anorganik campuran ZA, TSP, KCl (perbandingan 3 : 2 : 1 ataupun 2 : 2 : 1) ditambah yang dengannya KNO3 sebanyk ¼ bagian dari jumlah KCl. Dosis seluruh pupuk ini merupakan 3—4 kg/bedengan.
  • Pengalaman dari Magelang: pupuk organik (sangkar, kompos, dll.) setebal 2—3 cm. Lahan seluas satu hektar memerlukan tidak lebih lebih 15 ton pupuk organik, 60 kg urea, 60 kg TSP, serta 30 kg KCl.
  • Dalam hal pemupukan, tanah bedengan butuh dicangkul supaya seluruh bisa bercampur secara merata. Pencangkulan bisa di lakukan yang dengannya mempergunakan cangkul model garpu.
  • Selain itu, butuh pula dicampurkan pestisida ke dalam tanah bedengan supaya tanah bedengan menjadi sehat. Untuk mengirit jumlah pemakaiannya, pestisida cukup dimasukkan ke dalam lubang tanam. Jenis pestisida yng dipakai merupakan pestisida yng bersifat sistemik, yakni bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah mungkin datangnya serangan hama serta penyakit. Dosis penggunaanya bisa mengikuti peraturan pakai yng tertera pada kemasaan.
Demikian analisis perihal Pengolahan Lahan Untuk Menanam Cabe Yang Benar Agar Panen Melimpah mudah-mudahan memberikan manfaat

Sumber Rujukan Dan Gambar : http://belajartanidanternak.blogspot.com/2016/11/pengolahan-lahan-untuk-menanam-cabe.html

Seputar Pengolahan Lahan Untuk Menanam Cabe Yang Benar Agar Panen Melimpah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Pengolahan Lahan Untuk Menanam Cabe Yang Benar Agar Panen Melimpah