TEKNIS BUDIDAYA UDANG NASA

- Agustus 23, 2017

TEKNIS BUDIDAYA UDANG NASA

 

TEKNIS BUDIDAYA UDANG
Udang merupakan komoditas yng penting dalam dunia perikanan, lantaran nilai ekonominya yng tinggi. Ada dua jenis udang yng tidak sedikit dibudaykan di indonesia yakni udang windu (peanus mododon) serta udang vanimei (Lithopeneaus Vannamei).
PT. NATURAL NUSANTARA sejak tahun 2002 sudah memiliki paket teknologi organik( ramah lingkungan) yng memenuhi aspek K-3 (KUANTITAS, KUALITAS DAN KELESSTARIAN) bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan produktivitas sekalian melestarikan bududaya tambak udang. Teknologi NASA tersebutberupa pupuk TAMBAK ORGANIK NUSANTARA (TON) suplemen nutrisi VITERNA, POC NASA serta HORMONIK dan PROBIOTIK TANGGUH.
Yang akan di sajikan kali ini merupakan beberapa hal eknisyang butuh diperhatikan dalam budidaya udang:
1. Tempat Lahan
Tempat lahan yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk budidaya udang merupakan daerah pantai yang dengannya tamah bertekstur liat ataupun liiat berpasir yng bisa atau mampu menahan air serta tak gampang pecah.Ada air payau yang dengannya salinitas 0-33 ppt dengansuhu optimal 26-30 derajat serta bebas dari pencemaran bahan kimia rawan. Memiliki saluran air keluar serta terpisa. Gampang memperoleh sarana produksi yakni benur, pakan, pupuk, obat-obatan serta lain-lain. Pada tambak yng intensif Perlu tersedia sirkulasi listrik serta PLN ataupun Generator sendiri.
2. Didasari intensitas serta padat tebarnya , budidaya udang di bedakan menjadi:
  • Tambak tradisional denga tanda umumnya di lahan pasang surut yng biasanya berupa rawa bakau, ukuran petakan tak treatur ,belum mempergunakan pupuk serta obat-obatan serta program pakan tak teratur serta pada tebar rendah.
  • Tambak semi intensif yang dengannya tanda tambak telah pada daerah terbuka , bentuk petakan teratur namun masih berupa petakan yng luas (1-3 ha/ petakan), padat penebaran masih rendah, penggunaan pakan buatan masih tidak banyak.
  • Tambak intensif yang dengannya tanda tempat di daerah khusus tambak dalam wilayah yng luas, ukuran petakan di buat kecil (tidak lebih dari1 ha) padat tebar tinggi telah mempergunakan kincir, pupuk dan program pakan yng baik.
PENGOLAHAN LAHAN Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh hasil panen yng baik sekalian melindungi kelestarian lingkungan budidaya, wajib di lakukan pengolahan lahan yng meliputi:
  • Pengangkatan lumpur. setiap budidaya pasti mengabaikan atau meninggalkan sisa budidaya yng berupa lumpur organik dari sisa pakan, serta kotoran udang serta dari udang yng mati. Kotoran yang telah di sebutkan Perlu dikeluarkan yang dengannya tips mekanis mempergunakan cangkul ataupun penyedotan yang dengannya pompa air/alkon.
  • Pembalikan tanah-tanah di dasar tambak butuh di balik yang dengannya tips di bajak ataupun di cangkul bagi atau bisa juga dikatakan untuk membebaskan gas-gas beracun (H2S serta Amoniak) yng terikat pada partikel tanah , bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggemburkan tanah serta membunuh bibit-bibit penyakit lantaran di kenai sinar matahari/ultra violet.
  • Pengapuran. bagi atau bisa juga dikatakan untuk meneralkan keasaman tanah serta membunuh bibit penyakit. di lakukan yang dengannya kapur zelolit ataupun dolomit yang dengannya dosis masing-masing 500kg/ha ataupun sesuai keasaman tanah.
  • Pengeringan. Seusai tanah di kapur, biarkan sampai-sampai tanah menjadi kering serta pecah-pecah , bagi atau bisa juga dikatakan untuk membunuh bibit penyakit.
  • Perlakuan pupuk TON DAN PROBIOTIK TANGGUH . Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menembalikam kesuburan lahan dan mempercepat pertumbuhan pakan alami / plankton serta menetralkan senyawa beracun , lahan butuh di kasih perlakuan TON dosis 2,5kg / ha serta PROBIOTIK TANGGUH dosis 2-3 lt/ha . Tatacaranya masukan sejumlah TON DAN PROBIOTIK TANGGUH ke dlam air ,lantas aduk sampai-sampai larut . siramkan merata ke seluruh area lahan tambak.
  • Pemasukan air. sesudah di biarkan 3 hari , air di masukan ke tambak ,. masukan air yan pertama setinggi 10-25cm serta biarkan 3 hari , utuk memberikan peluang pada bibit-bibit plankton tumbuh sesudah di pupuk yang dengannya TON . sesudah itu air di masukan setinggi minimal 80 cm . Perlakuan saponen mampu di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membunuh ikan yng masuk ke tambak . bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyuburkan plankton sebelum benur di tebar, air di kapur yang dengannya dolomit ataupun zelolit yang dengannya dosis 300kg/ha.
MEMILIH BENUR Benur (benih udang) yng baik mempunyai tingkat ke hidup-an ( Survival Rate/ SR ) yng tinggi, daya adaptesi terhadap perubahan lingkungan yng tinggi, berwarna tegas/ tak pucat baik hitam ataupun merah, aktif bergerak,sehat serta mempunyai atat tubuh yng lengkap. Penebaran Benur yng tepat di lakukan sesudah air jadi, yakni seteelah plankton tumbuh yng di tandai yang dengannya kecerahan air tidak lebih lebih 30-40 cm . Penebaran benur di lakukan yang dengannya hati-hati, lantaran benur masih lemah serta gampang stres pada lingkungan baru.
Tahap penebaran Benur merupakan:
  1. Adaptasi suhu. Plastikwadah Benur di rendam selama 15-30 menit , supaya berlangsung penyesuaian suhu antara air di kolam serta di dalam plastik
  2. Adaptasi udara. Plastik di buka serta di lipat pada bagian ujungnya , biakan terbuka serta terapung selama 15-30 menit supaya berlangsung pertukaran udara dari udara bebas yang dengannya udara dalam air di plastik
  3. Adaptasi kadar garam/salinitas. di lakukan yang dengannya tips yang dengannya memercikn air tambak kedalam plastik selama 10 menit , tujuannya supaya berlangsung pecampuran air yng berbeda salinitasinya, menjadikan benur bisa menyesuaikan yang dengannya sanitasi air tambak
  4. Pengeluaran Benur. DIlakukan yang dengannya memasukan sebagian ujung plastik ke air tambak > biarkan benur-benur keluar sendiri ke air tambak. Sisa-sisa benur yng tak keluar sendiri bisa dimasukam ke tambak yang dengannya hati-hati / perlahan
PEMELIHARAAN

pada awal budidaya sebaiknya di daerah penebaran benur di sekat yang dengannya waring ataupun hapa, bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat mudah pemberian pakan . sekat yang telah di sebutkan bisa di perluas sesuai yang dengannya perkembangan udang, sesudah satu minggu sekat bisa dibuka. pada bulan pertama yng Perlu di perhatikan merupakan lualitas air Perlu selalu setabil.penambahan ataupun pergantian air Perlu di lakukan yang dengannya hati-hati lantaran udang masih rentan terhadap perubahan kondisi air yng drastis. bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi kondisi air tetep setabil , setiap penambahan air baru ataupun maksimal 15 hari sekali diberi perlakuan TON yang dengannya dosis 1 kg serta TANGGUH PROBIOTIK dosis seperdua lt/ ha
Mulai umur 30 hari di lakukan smpling bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui perkembangan melalui pertambahanberat udang. udang yng normal pada umur 30 hari telah mencapai saize (jumlah udang/kg) 250-300. bagi atau bisa juga dikatakan untuk selanjutnya samplingan di lakuknan tiap 7-10 hari sekali, produksi bahan organik terlarut yng berasal dari kotoran serta sisa pakan telah cukup tinggi, sebaiknya air di kasih perlakuan kapur zelolit setiap bberapa hari sekali yang dengannya dosis 400kg/ha , pada setiap penggantian ataupun penambahan air baru tetap di kasih perlakuan TON yang dengannya dosis 1kg/ha .
Mulai 60 hari ke atas yng Perlu di perhatikan merupakan menejemen kualitas air serta kontrol terhadap kondisi udang. setiap menunjukkan kondisi air yng tidak bagus ( di tandai yang dengannya keruh, kecerahan rendah) secepatna di lakukan penggantian air serta perlakuan TON 1kg/ha . andai kosentrasi bahan organik dalm tambak yng makin tinggi , memicu kualitas air / lingkungan hidup udang pula makin menurun, akibatnya udang gampang mengalami stres.yng di tandai tak mau makan, kotor serta diam di sudut-sudut tambak , yng bisa memicu terjadinya kanibalisme.
PANEN

Udang di panen lantaran tercaapainya bobot panen ataupun lantaran terserang penyakit . panen normal biasana di lakukan pada usia lebih dari 90 hari yang dengannya size normal rata-rata 40-50. tengah panen emerygensi di lakukan andai udang terserang penyakit yng ganas dalam sekala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). selain itu ada panen persial yakni bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi populasi atu kepadatan udang. udang yng di pnen yang dengannya syarat mutu yng baik merupakan yng berukuran besar, kulit keras, bersih, licin, berinar alat tumbuh lengkap, masih hidup serta segar. Tatkala panen yng baik merupakan pada waktu malam hari ataupun dini hari , supaya udang tak di kenai panas sinar matahari menjadikan udang yng telah mati tak cepat menjadi merah /rusak.
PAKAN UDANG
Pakan udang ada 2 jenis yakni pakan alami yng terdiri dari plankton, siput-siput kecil, cacing kecil, anak serangga serta detritus. Pakan yng lain merupakan pakan buatan berupa pelet, pada budidaya yng semi intensif apalagi intensif, pakan buatan Amat di perlukan . Lantaran yang dengannya padat penebaran yng tinggi, pakan alami yng ada tak akan cukup yng menghasilkan pertumbuhan udang terhambat serta akan timbul sifat kanibalisme udang, pakan pelet di sesuaikan yang dengannya penomoran yng berbeda sesuai yang dengannya pertumbuhan udang.
Kebtuhan pakan udang setiap 100000 ekor merupakan 1kg, selanjutnya setiap 7 hari seklai di tambah 1 kg serta seterusnya sampai-sampai umur 30 hari. Mulai umur yang telah di sebutkan di lakukan cek ancho yang dengannya jumlah pakan di ancho 10% dari pakan yng di berikan, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan pertumbuhan udang di perlukan penambahan nutrisi lengkap dalam pakan , bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu pakan Perlu di campur yang dengannya VITERNA, POC NASA DAN HORMONIK yng memiliki kandungan mineral-mineral penting, protein, lemak serta vitamin yang dengannya dosis 1 tutup botol di campur 2-3 kg pakan . bagi atau bisa juga dikatakan untuk meratakan pencampuran mampu di tambah yang dengannya air secukupya.
PENYAKIT
Berapa penyakit yng menyerang udang merupakan:
  • bintik putih pada udang windu, di karenakan oleh infeksi virus SEMBV , gejalanya andai udang masih hidup berenang tak teratur di permukaan serta andai menabrak tanggul akan langsung mati.
  • penyakit myonecrocis ataupun yng lebih di kenal yang dengannya MIO pada udang vanamei. tanda khasnya merupakan kematian di sebagian / beberapa segmen tubuh udang
  • penyakit kotoran putih , penyakit ini bisa menyerang baik pada udang windu ataupun vanamei , tanda khas dari penyakit ini merupakan munculnya kotoran putih yng mengambang di tambak.
Penyakit-penyakit tadi wlaupun penyebab langsungnya merupakan infeksi agen pembawa penyakit, akan tetapi pemicunya merupakan penurunan kualitas air, oleh lantaran itu ppemberian TON secara rutin ke air tambak yang dengannya dosis 1-2kg per hektar tiap 15 hari sekali mutlak Perlu di lakukan. akan lebih baik lagi di tambah TANGGUH PROBIOTIK dosis seperdua liter/ha yng berperan menguraikan bahan organik menjadi bahan tak beracun. selain itu kapur dolomit ataupun zeloit pula Perlu di berikan pada tatkala tertentu yng memerlukan misalnya pada waktu pergantian air, sesudah hujan, serta pada tatkala udang mengambang dll.

INFO PEMESANAN PRODUK HUBUNGI SITI FATMATUS SYAROFAH WA: 082220005350 BB: D6DDD8C4

Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.fatmaviterna.com/2017/03/teknis-budidaya-udang-nasa.html

Seputar TEKNIS BUDIDAYA UDANG NASA

Advertisement
 

Cari Artikel Selain TEKNIS BUDIDAYA UDANG NASA