Ketika Primadona Meninggalkanku

- Juli 21, 2017

Ketika Primadona Meninggalkanku

 
Tempat tinggalku di Ujungberung, tidak jauh dari pool bus Primadona yng dulu berada di Ciporeat. Hal yang telah di sebutkan membuatku langsung mengambil tanggung jawab soal urusan bus, disaat ada kegiatan praktikum satu dari sekian banyaknya mata kuliah ke Balai Penelitian Veteriner (Balivet) Bogor. Gampang lah, pulang dari kampus kan mampu singgah dulu sebentar bagi atau bisa juga dikatakan untuk memesan bus.
Waktu itu memanglah musim liburan, bus agak susah didapat. Karyawan pool bus bilang bagi atau bisa juga dikatakan untuk pesananku akan diberi bus yng baru pulang dari Magelang subuh. Aku diberi bus tidak jelek alias bagus, namun baru siap agak siang, sekitar 1/2 tujuh pagi ujarnya. Bus Perlu dimandikan dulu selepas dari perjalanan. Aku setuju, lantaran acara praktikum pula tak terburu-buru serta bus cuma akan mengangkut 30 orang mahasiswa mata kuliah pilihan, bukan wajib.
Besoknya aku membuat laporan soal bus, jumlah kursi serta kondisinya. Bapak serta Ibu Dosen tampak gembira mendapatkan laporan yang telah di sebutkan. Waktu yng disanggupi pihak bus, pendapat dari orang-orang, masih cukup pagi serta mampu menghindari macet, agar bisa siangnya mampu singgah dulu siapa tahu anggota rombongan ingin membeli oleh-oleh. Bus telah dipesan bagi atau bisa juga dikatakan untuk nongkrong di Dipatiukur, depan kampus Unpad.
Hari H telah datang. Jam 1/2 enam pagi aku telah melesat yang dengannya vespa, sengaja pergi ke pasar menyiapkan bawaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bekal di bus. Kulewati pool bus yng sepi, tidak ada bus baru datang ataupun yng tengah dimandikan. Pikirku, bus yng kupesan barangkali belum datang.
Vespa kusimpan. Seusai segala sesuatu telah beres, aku pergi ke kantor bus menaiki angkot. Rencanaku, aku sekalian saja ikut bus menuju Dipatiukur. "Gagah lah," bisik hatiku sambil membayangkan pencitraan menjadi pengawal bus.
Kantor pool bus tetap sepi, tidak ada tanda-tanda ke hidup-an. Hmm, barangkali bus dari Magelang telat datang, maklum musim liburan. Begitu pikirku. Namun biarlah, mau setelat apapun aku kan tak bakalan kesiangan, lantaran ikut beranjak yang dengannya busnya.
Paling pula mahasiswa lain yng nunggu, serta kelak kalau telah datang, barulah sama-sama beranjak.
Jam tujuh kantor pool bus akhirnya buka. Serta sekalian memucatkan wajahku. Karyawannya bilang bus pesananku telah stand by di Dipatiukur sejak subuh. OMG, nafasku langsung tidak beraturan, detak jantung berdegup keras. Perlu bagaimana ini, telah sesiang ini aku masih ada di Ujungberung.
Secepat kilat aku langsung meloncat masuk kedalam angkot. Sungguh menyebalkan, jalur angkot melewati pasar Ujungberung, Cicaheum serta pasar Suci yng keramaiannya menghabiskan sisa kesabaran. Yng ada merupakan jenuh serta emosi. Perjalanan terasa lamaaaa...
Terbuktilah telah, hingga di Dipatiukur tidak ada seonggok bus Primadona yng kucari. Yng ada bus Damri Kopo-Dago. Jaman itu belum ternama hape, jadi tidak ada ceritanya langsung kontak nelpon ataupun SMS. Jadilah aku terperangkap dalam dilema. Namun daripada pulang balik ke kosan, yng mana akan menganggung derita malu dihadapan solmet, lebih baik lanjut saja perjalanan ke kampung. Percis saja jadi trip, serta pulangnya lagi ke Bandung kan mampu beli dulu seupan taleus (talas rebus) biar layak disebut pulang dari Bogor.
Temanku di kampus bilang, Pak Professor kesal menunggu hingga jam delapan. Akhirnya waktu itu aku terpaksa ditinggalkan lantaran kuatir terlalu telat beranjak. Aku cuma mampu menahan rasa, emhh nasiib... Sahabat-teman membicarakan fenomena trip ke Bogor sembari terbahak-bahak.
Hiburanku merupakan mata kuliah Reproduksi Ternak II mendapatkan nilai B, padahal aku tak setor laporan praktikum. Mau laporan apa, kan nggak ada yng mampu diadukan atau dilaporkan. Barangkali Pa Dosen masih punya pertimbangan, mengingat perjuanganku mengirim primadona bagi atau bisa juga dikatakan untuk menemani rombongan praktikum di Bogor...
(based on true story of Kang Dadan Wahyudin, alumnus Angkatan 1991 (Gazelle) Fakultas Peternakan Unpad, dikirm via form My Story, diterjemahkan serta diedit seperlunya, sesudah sebelumnya gagal di-translate oleh google^^)
Versi bahasa Sunda bisa dibaca disini:

Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber


Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2012/10/ketika-primadona-meninggalkanku.html

Seputar Ketika Primadona Meninggalkanku

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Ketika Primadona Meninggalkanku