Itik Duo, Itik Unggul yang Tidak Amis dan Cepat Gede (1)

- November 10, 2017

Itik Duo, Itik Unggul yang Tidak Amis dan Cepat Gede (1)

 
Permintaan daging itik terus meningkat membuat peternak itik ketiban rezeki. Ini semisal yang dirasakan peternak itik duo di Serang, Banten. Itik duo cuma butuh waktu 45 hari bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu dipanen. Daging yang tebal dan tidak amis membuat itik ini kian diminati.
Konsumsi daging bebek ataupun itik nasional terus meningkat. Terus berkembangnya masakan bebek membuat daging unggas ini makin diminati.
Data Kementerian Pertanian menunjukan, pada tahun 2005 produksi daging itik mencapai 21.351 ton, meningkat menjadi 24.531 ton tahun 2006. Produksi paling besar pada 2007 mencapai 44.105 ton, 30.980 ton pada 2008 dan data sementara tahun 2009 sebesar 31.945 ton.
Meskipun jumlah produksinya besar, akan tetapi hingga saat ini kebutuhan daging itik belum sepenuhnya terpenuhi. Irwan, Ketua Kelompok Penetas dan Petelur Itik (KPPI) di Serang mengujarkan, tatkala ini seluruh peternak itik di Serang belum bisa atau mampu memenuhi kebutuhan daging itik lokal. "Kami masih harus mendatangkan bibit dari Medan, jadi belum bisa maksimal," ujarnya.
Tiap minggu, Irwan berterus terang cuma mampu menyediakan sekitar 700 ekor itik pedaging. Yang dengannya jumlah penjualan itu, tiap bulan dia mampu mengantongi omzet lebih dari Rp 40 juta dan keuntungan sekitar 15% dari total omzet.
Akan tetapi itik yang disediakan oleh Irwan bukanlah itik biasa, karena dia cuma membudidayakan itik duo ataupun Suka disebut itik MA 2000. Itik duo yang pula disebut itik raja ratu adalah varietas unggul hasil persilangan itik mojosari yang unggul dalam produksi telur yang dengannya bebek alabio asal Kalimantan Selatan yang unggul dalam produksi daging.
Keunggulan lain-lainnya, itik duo cuma butuh waktu 45 hari hingga 50 hari bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu dijual ataupun konsumsi. Berbeda yang dengannya itik biasa yang baru mampu dipanen sesudah berumur 5 bulan.
Yang dengannya waktu yang singkat, peternak mampu menghasilkan bebek berbobot 1,2 kilogram (kg) hingga 1,4 kg. Dari berat bebek yang telah di sebutkan, 62% dari bobot itu merupakan daging.
Pendapat dari Irwan, kontur daging itik duo lebih tebal dan berisi. "Dagingnya juga tidak berbau amis seperti itik lainnya," ujarnya. Selain itu, jenis itik ini pula lebih tahan terhadap penyakit dan stres.
Selain Irwan, satu dari sekian banyaknya peternak itik duo yang lain merupakan Yayat Supriyatna, anggota perternakan Ratu FM di Kabupaten Serang. Menurutnya, potensi pasar daging itik, lebih-lebih itik duo, masih terbuka luas. Di Serang tatkala ini baru ada empat peternak besar yang fokus beternak itik duo.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi seluruh pesanan, Yayat bekerja percis yang dengannya empat peternak plasma. Dia cuma menyediakan bibit ataupun day old duck (DOD) yang didatangkan dari Medan, sedangkan peternak plasma bertugas memelihara hingga panen. Yayat berterus terang, saban minggu mampu memanen sekitar 500 itik duo.
Beternak itik duo lebih menguntungkan lagi, selain cepat panen, harga dagingnya pula lebih tinggi. Tatkala ini per kilogram daging itik duo mencapai Rp 18.000 dalam keadaan hidup. Harga ini akan melonjak sampai-sampai Rp 23.000 andai bebek dijual dalam bentuk karkas ataupun cuma diambil dagingnya saja tanpa jeroan.
Adapun bebek karkas lengkap yang dengannya jeroan dan sudah dikemas dijual yang dengannya harga Rp 27.000 per ekor. Akan tetapi, "Daripada keuntungan jatuh ke tangan pengepul, saya lebih suka menjual bebek ungkep siap masak seharga Rp 33.000 per ekor," kata Irwan.
(Bersambung)
sumber: Kontan Online
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber


Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2011/09/itik-duo-itik-unggul-yang-tidak-amis.html

Seputar Itik Duo, Itik Unggul yang Tidak Amis dan Cepat Gede (1)

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Itik Duo, Itik Unggul yang Tidak Amis dan Cepat Gede (1)