Banjir Rupiah karena Ayam Ketawa
Banjir Rupiah karena Ayam Ketawa | Referensi terbaru di 2017 via web Beternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Beternak. Artikel ini di beri judul Banjir Rupiah karena Ayam Ketawa. Konten ini untuk anda pembaca setia https://be-ternak.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Banjir Rupiah karena Ayam Ketawa terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Beternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Beternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Banjir Rupiah karena Ayam Ketawa di bawah ini dari situs web Beternak.
Sekilas tak ada yng istimewa yang dengannya ayam ini. Bentuk, warna, serta ukuran percis yang dengannya ayam kampung pada biasanya. Akan tetapi, siapa sangka ayam ini mampu bersuara unik mirip orang tertawa.
Itulah sebabnya disebut ayam ketawa. Ayam ketawa adalah ayam yng berasal dari daerah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan, sekitar 184 kilometer dari Makassar.
Dari daerah asalnya, ayam ini dinamakan ayam manugaga. Manu pengertiannya ayam serta gaga pengertiannya gagap ataupun ayam yng tergagap-gagap.
Selain mampu tertawa, ayam ini pula mampu mengeluarkan bunyi semisal lagu dangdut, slow rock, malah rock. Pendapat dari kepercayaan warga atau juga bisa dikatakan masyarakat Bugis, ayam ini pula mampu membawa keberuntungan.
Maka tak heran, bila harga jual ayam ketawa ini Amat tidak murah sampai-sampai puluhan juta rupiah. Tatkala ini tidak sedikit yng memburu ayam ketawa bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipelihara sendiri ataupun dijual lagi.
Pada beberapa peluang, ayam ini pula dilombakan. Satu dari sekian banyaknya pelaku bisnis ayam ketawa merupakan Suhardjo (54), warga Dusun Bayanan, Banjarnegoro, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Sedang.
Bisnis yng ditekuni adalah bisnis sampingan karena sehari-hari ia bekerja menjadi pegawai negeri sipil di Kesbangpolinmas Kota Magelang. Mampu disebut Suhardjo orang pertama di Kota Magelang yng mempunyai bisnis ini.
Suhardjo bercerita, awal mula menekuni bisnis ini secara tak sengaja. Suatu sore disaat ia tengah beristirahat di halaman belakang sembari memandangi bekas sangkar burung cucak rowo.
"Waktu itu saya berpikir, mau diapakan kandang yang sekarang sudah kosong ini. Tiba-tiba istri saya memanggil dan bilang di televisi sedang disiarkan soal ayam ketawa," ujarnya. Ia pun segera simak acara di televisi.
"Saat itu juga insting bisnis saya langsung timbul. Wah, boleh juga nih," pikirnya tatkala itu. Secara kebetulan, kantor tempatnya bekerja di Dinas Tenaga Kerja serta Transmigrasi (sebelum dipindah ke Kesabangpolinmas) memberikan tugas kepadanya bagi atau bisa juga dikatakan untuk tugas mencari lahan transmigran di daerah Sulawesi.
Maka, ia pun beranjak menunaikan tugas di sana. Sesudah tugas selesai, ia pun meneruskan perjalanan ke Sidrap bagi atau bisa juga dikatakan untuk "berburu" ayam manugaga. Karena waktu itu cuma membawa uang Rp10 juta, ia cuma memdapatkan ayam manugaga 17 ekor bukan indukan.
Maka mulailah ia beternak ayam ketawa. Sesudah beberapa lama, ia kembali berpikir, kapan ayam ini mampu bertelur karena masih kecil-kecil. Dua bulan sejak ia membeli, ia lantas menjual seluruh ayam miliknya.
"Waktu itu, ayam sudah laku Rp 21,5 juta. Jadi dalam tempo dua bulan, saya untung Rp12,5 juta," kata suami dari Dwi Sawitri ini.
Hasil penjualan itu lantas dibelikan lagi ayam ketawa indukan. Tatkala ini, ia memilik 11 ayam ketawa betina serta 5 ayam ketawa jantan.
Dari jumlah ayam yng dimiliki tatkala ini, ia telah mulai menuai hasil. Karena ayam telah berkali-kali bertelur serta menetas.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk ayam yang dengannya umur 0 minggu (kuthuk), harganya mencapai Rp 300.000 per ayam. Pesanan terus berdatangan malah ia kewalahan melayani pembeli.
"Kalau ada yang mau beli harus inden dulu sampai dua bulan karena harus antre," kata ayah dari dua putra serta kakek dari dua cucu ini. Suhardjo berprinsip, karena ini usaha mahluk hidup, ia tak mau mendapatkan uang muka lebih dulu. Uang baru ia terima bila ayam benar-benar telah menetas.
"Pernah saya terima uang muka dan sisanya diberikan kalau ayam sudah menetas. Ternyata, ayam itu tidak menetas, jadi saya kembalikan lagi uangnya," kata lelaki kelahiran Yogyakarta ini.
Hampir setiap minggu, ayam ketawa yng dimilikinya bertelur serta menetas. Dalam kurun waktu itu, ia mampu mendapatkan hasil minimal Rp 6,5 juta.
source: Kompas.com
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2011/04/banjir-rupiah-karena-ayam-ketawa.html
Seputar Banjir Rupiah karena Ayam Ketawa
Terima kasih telah membaca Banjir Rupiah karena Ayam Ketawa. Semoga pos dari situs web Beternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Beternak. Silakan berbagi ulasan Banjir Rupiah karena Ayam Ketawa tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Beternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Beternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Banjir Rupiah karena Ayam Ketawa yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Beternak di bawah. Demikan dan sekian tentang Banjir Rupiah karena Ayam Ketawa. Dan Assalamualaikum pembaca Beternak.