Politik Jagung di Industri Pangan Modern
Politik Jagung di Industri Pangan Modern | Referensi terbaru di 2017 via web Beternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Beternak. Artikel ini di beri judul Politik Jagung di Industri Pangan Modern. Konten ini untuk anda pembaca setia https://be-ternak.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Politik Jagung di Industri Pangan Modern terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Beternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Beternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Politik Jagung di Industri Pangan Modern di bawah ini dari situs web Beternak.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah pepatah mengujarkan: Kamu merupakan apa yng Kamu makan. Namun tahukah apa yng sebetulnya Kamu makan? Michael Pollan, profesor jurnalistik di University of California Berkeley serta kontributor majalah The New York Times, menjawab pertanyaan itu melalui bukunya, The Omnivore's Dilemma: A Natural History of Four Meals. Buku ini diterbitkan Penguin Books pada 2007 serta diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang dengannya judul Fakta Mengejutkan Makanan Modern.
Pollan mengkritik system industri pangan modern Amerika Serikat yng dianggapnya tidak efisien, merusak siklus panen alamiah serta ternak, merusak lingkungan, dan mengganggu kebugaran atau kesehatan. Kritik itu diuraikan melalui serangkaian investigasi terhadap alur rantai makanan modern.
Investigasi dimulai yang dengannya mengurai sejarah berlimpahnya panen jagung di Amerika. Pendapat dari dia, titik awal industrialisasi pangan modern berlangsung pada 1947. Tatkala itu perang dunia baru saja usai, serta Amerika mempunyai sisa persediaan amonium nitrat---bahan utama pembuatan peledak--yang berlimpah. Supaya tidak rugi, zat kimia itu dijadikan pupuk yang dengannya merombak pabrik mesiu di Muscle Shoals, Alabama.
Dari seluruh tanaman, cuma jagung yng mampu mengikuti keadaan yang dengannya pupuk kimia. Setiap 12 bulan Amerika memanen setidaknya 90 ribu buah jagung (12 ton), dari kebutuhan nasional 18 ribu buah per tahun. Kelebihan itu lantas diolah menjadi pakan sapi serta bahan tambahan makanan.
Pascaperang dunia, pendapat dari Pollan, Amerika mempunyai daerah khusus penggemukan ternak (CAFO). Sapi, yng seharusnya makan rumput, diberi remah-remah jagung yng sudah diolah, ditambah suplemen protein, lemak dalam jumlah besar, serta segudang obat-obatan baru. Hasil nya, bobot sapi potong mampu mencapai 600 kilogram pada umur 14-16 bulan. Padahal sapi pemakan rumput butuh 3-5 tahun bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai berat itu.
Hasil nya, bobot sapi potong mampu mencapai 600 kilogram pada umur 14-16 bulan. Padahal sapi pemakan rumput butuh 3-5 tahun bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai berat itu.
Pendapat dari Pollan, daging dari sapi pemakan jagung tidak terlalu menyehatkan lantaran memiliki kandungan lebih tidak sedikit lemak jenuh serta lebih tidak banyak asam lemak omega 3 ketimbang sapi pemakan rumput.
Di pabrik pengolah makanan, jagung diolah menjadi bahan tambahan makanan, semisal sirop glukosa, HCFS, etanol, pati, MSG, asam laktat, serta bentuk tambahan makanan. “Jagung menjadi produk tambahan utama dalam hampir semua produk makanan olahan,” tulisnya. Penggunaan pemanis olahan yang telah di sebutkan berisiko menimbulkan peningkatan jumlah pengidap obesitas, diabetes tipe 2, serta penyakit jantung.
Bagaimana jagung merusak lingkungan? Pendapat dari Pollan, ladang-ladang jagung menguapkan kelebihan nitrogen ke udara, yng menaikan keasaman air hujan serta berkontribusi pada pemanasan global. Kelebihan nitrogen pula terserap ke dalam tanah, merubah nitrat dalam air menjadi nitrit yng mampu mengganggu fungsi pengangkutan oksigen ke otak.
Kotoran sapi yng diberi pakan jagung pula tidak mampu dijadikan kompos, lantaran kadar nitrogen serta fosfornya terlalu tinggi. “Tanaman bisa mati,” tulisnya.
Pada bab selanjutnya, goresan pena Pollan menjadi lebih ringan. Disaat memaparkan operasi makanan organik, misalnya, dia yang dengannya mendetail memaparkan bagaimana sesuatu yang di sembunyikan asparagus serta sayuran musim panas dari Argentina mampu menempuh 10 ribu kilometer bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencapai kota tempat tinggalnya, Berkeley, di musim salju, dalam keadaan segar.
Diluar dugaan sayuran organik yng konon sehat itu dikemas mempergunakan nitrogen sintetis. Akibatnya, sel-sel dedaunan ini tumbuh lebih lambat, mempunyai dinding sel yng lebih tebal, serta menyerap lebih tidak banyak air menjadikan tahan lama. Walau mendukung sayuran organik, Pollan menganggap, “Makanan konvensional yang dipanen segar memiliki rasa yang lebih baik ketimbang makanan yang diangkut selama tiga hari,” tulisnya.
Pendapat dari Pollan, peternak, pemburu, serta pengumpul makanan masa kini yng mengkonsumsi daging hewan liar malahan lebih sehat, “Tidak bermasalah dengan kesehatan jantung.”
Buku ini mendukung siklus makanan alamiah serta mengkritik industri pangan modern. Pollan membangun fakta-fakta itu yang dengannya tips yng menyenangkan, runut, serta mendetail. Pendapat serta pikiran para vegetarian serta aktivis pembela hak hewan yng menolak “pembantaian” ternak serta hewan di rumah jagal tidak tidak ingat ia paparkan.
Penerjemah buku ini mengalihbahasakan kata per kata. Walau terjemahannya cukup baik, gaya bahasa Pollan yng penuh humor Amerika serta perumpamaan khas Barat akan lebih menarik bila dibaca dalam versi aslinya.
Pollan mencapai maupun meraih banyak sekali penghargaan dari buku ini. Antara lain, medali emas nonfiksi California Book Award, pemenang nonfiksi Bay Area Book Award 2007, serta pemenang James Beard Book Award 2007. Berkat buku ini juga Pollan masuk daftar 100 orang paling berpengaruh versi majalah Time.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI
Judul: Fakta Mengejutkan Makanan Modern
Pengarang: Michael Pollan
Penerbit: Qanita
Edisi: November 2010
Tebal: 290 Halaman
sumber tulisan atau artikel: tempointeraktif.com (Minggu, 02 Januari 2011 | 05:22 WIB)
silakan kunjungi pula situs Pollan ini: The Omnivore's Dilemma
Share
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2011/01/politik-jagung-di-industri-pangan.html
Seputar Politik Jagung di Industri Pangan Modern
Terima kasih telah membaca Politik Jagung di Industri Pangan Modern. Semoga pos dari situs web Beternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Beternak. Silakan berbagi ulasan Politik Jagung di Industri Pangan Modern tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Beternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Beternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Politik Jagung di Industri Pangan Modern yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Beternak di bawah. Demikan dan sekian tentang Politik Jagung di Industri Pangan Modern. Dan Assalamualaikum pembaca Beternak.