Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Pepatah lama ini cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggambarkan langkah Kelompok Tani Serba Jadi, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menggapai berhasil dalam usahanya, lebih-lebih pada bagian peternakan sapi. Puluhan tahun menjalankan bisnis yang telah di sebutkan, kini anggota kelompok ini kian merasakan berhasil dari kerja keras serta ketekunannya.
Kiat orang-orang, para anggota Kelompok Tani Serba Jadi, bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa atau mampu membina bisnis yng sukses memanglah kemauan serta ketekunan. Kini, predikat kelompok tani/ternak teladan se Sumatera Utara sudah orang-orang kantongi, suatu motivasi supaya bisa atau mampu berbuat yng lebih baik di masa mendatang.
“Kelompok tani ini memang sudah berdiri sejak 1970. Beranggotakan 18 orang, yang belakangan memang lebih banyak fokus di bidang usaha peternakan, selain tetap menjalankan usaha pertanian,” kata Ketua Kelompok Tani Serba Jadi, Bonawan, membuka percakapan disaat disambangi MedanBisnis di kediamannya yng sekalian dijadikan tempat bisnis peternakan kelompoknya, di Jalan Marelan IX/Pasar I Gang Serba Jadi, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan.
Sukses Kelompok Tani Serba Jadi diraih, seusai orang-orang dipercaya mengelola program Serjana Membangun Desa (SMD) dari pemerintah pusat.
“Masuknya program SMD makin mengarahkan kelompok kami, untuk makin serius membina usaha. Apalagi di sini, ada dana pemerintah yang diamanahkan untuk kami kelola dan kembangkan, sehingga tanggungjawab pasti juga lebih besar,” kata Bonawan.
Lelaki tua berkacamata ini menerangkan, program SMD datang dari Departemen Pertanian (Deptan) sejak akhir 2009 lantas. Orang-orang mendapatkan kucuran dana sebesar lebih tidak lebih Rp 300 juta, yng lantas dibelikan 32 ekor sapi berusia 3-4 tahun dan membangun sangkar serta penyediaan sarana lain-lainnya di atas lahan milik pribadi seluas 1.200 m2.
Serta sesuai nama programnya, kepada kelompok ini pula disertakan seorang sarjana lulusan Institut Pertanian Bogor, Dini Julia Sari, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjadi pendamping.
“Program ini akan berjalan selama tiga tahun. Dalam arti, selama tiga tahun itu usaha yang kami jalankan masih dalam pengawasan Deptan, sebelum nanti dilepas sepenuhnya. Syaratnya tentu, dana yang dikucurkan Deptan dipergunakan sebenar-benarnya, jangan sampai berkurang namun sebaiknya bertambah,” terang Bonawan.
Kini, satu tahun program yang telah di sebutkan berjalan. Bonawan berterus terang, ada peningkatan modal dari yng semula orang-orang terima dari Deptan. “Dari segi jumlah ternak, memang berkurang karena hari ini tinggal 30 ekor. Namun, di rekening kelompok ada sekitar Rp 50 juta, hasil penjualan sapi yang selama setahun ini kami usahakan lewat program penggemukan dan pengembangan,” terang lelaki ramah serta murah senyum ini.
Soal jumlah ternak di sangkar, pendapat dari Bonawan, memanglah sewaktu-waktu mampu berkurang, ataupun bertambah. Ini bergantung penjualan serta pembelian yng orang-orang lakukan.
“Kalau itu sapi hasil penggemukan, kan kapan saja bisa dijual. Walau baru satu minggu kita beli, kalau sudah ada tawaran konsumen yang cocok, ya langsung kami jual. Sementara pengembangan, tentu anakan yang baru dilahirkan sapi induk, itu yang kita pelihara sampai mencapai usia yang layak jual,” ujar lelaki, yng sebelum mengelola program ini, lebih fokus pada bisnis jual beli sapi.
System kerja kelompok ini, pendapat dari Bonawan, diatur serta disusun sebaik barangkali. Dari 18 orang anggota, dipilih sejumlah pengurus yng menjalankan administrasi kelompok, selain dia menjadi ketua pula ada sekretaris yng dijabat Surip dan bendahara Purwanto.
“Kami juga sering dibantu PPL dari Dinas Petanian, Perikanan dan Kelautan Medan, Hanum, serta tenaga kesehatan dari dinas yang sama, Muhammad Imin. Tentu saja, tenaga pendamping dari program SMD tadi. Pokoknya, semua struktur tersusun dan berjalan bagus,” imbuh Bonawan.
Demikian pula halnya yang dengannya pembagian keuntungan. Kelompok ini menerapkan system transparansi, dan variasi pembagian keuntungan didasari kinerja. Ada penilaian kinerja lewat absensi harian serta rapat-rapat rutin yng digelar tiap minggu (bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengurus) dan minimal satu bulan sekali (bagi atau bisa juga dikatakan untuk seluruh anggota).
“Dalam setahun ini, sudah ada sekitar Rp 30 juta, total keuntungan yang dibagi untuk seluruh anggota kelompok,” tambahnya.
System yng berjalan yang dengannya baik, yang dengannya pencapaian hasil yng signifikan itu juga, membuat kelompok ini pada tahun lantas terpilih menjadi kelompok teladan ataupun menduduki ranking pertama kelompok ternak paling baik se Sumatera Utara, hasil penilaian Deptan dari sekitar 13 kelompok yng dinilai.
“Adanya program SMD ini, memang berdampak besar bagi kehidupan ekonomi kelompok tani kami. Kalau selama ini, kemampuan kami agak kurang, tapi sekarang sudah cukup lumayan untuk menambah penghasilan,” ucapnya.
Satu lagi, yng membuat Kelompok Tani Serba Jadi semakin diakui menjadi yng paling baik, merupakan ditunjuknya orang-orang menjadi tempat penelitian mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Sumatera Utara (USU) serta Universitas Panca Budi (Unpab) Medan yng akan mencapai maupun meraih gelar sarjana.
Materi penelitian para mahasiswa yang telah di sebutkan, mulai dari penyediaan pakan sampai-sampai produksi. Serta tentunya, mahasiswa yang telah di sebutkan mempergunakan banyak sekali perlakuan, bagi atau bisa juga dikatakan untuk ternak sapinya. Pendapat dari Bonawan, tak ada masalah bagi orang-orang, lantaran tinggal disesuaikan saja yang dengannya metode pemeliharaan orang-orang.
“Ya, baguslah. Justru terkadang, ada inovasi baru yang mereka bawa ke kami, atau sebaliknya kami memberi sedikit informasi ke mereka. Saling bantu lah,” ujarnya.
Malah, bagi sebagian mahasiswa, orang-orang pula menjalankan fungsi sosial, yaitu membantu mahasiswa asal daerah yng jauh serta mempunyai biaya pas-pasan, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menetap di kediaman Bonawan.
“Gratis, tanpa dipungut biaya. Kami sekadar menerima imbalan tenaga mereka, untuk membantu mengurus ternak di sini. Sekaligus kan, untuk memberi pengalaman lapangan bagi mereka,” kata Bonawan, yng tatkala ini sedang memberikan “tumpangan” bagi mahasiswa Unpab asal Ujung Gading, Sumatera Barat. (eko hendra)
sumber: medanbisnisdaily.com
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2012/05/kelompok-tani-serba-jadi-contoh-sukses.html