Andai Engkau Terbuka Padaku...
Andai Engkau Terbuka Padaku... | Referensi terbaru di 2017 via web Beternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Beternak. Artikel ini di beri judul Andai Engkau Terbuka Padaku.... Konten ini untuk anda pembaca setia https://be-ternak.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Andai Engkau Terbuka Padaku... terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Beternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Beternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Andai Engkau Terbuka Padaku... di bawah ini dari situs web Beternak.
Di lingkungan sekitar namanya dikenal menjadi Ibu Purnomo, adalah sosok ibu muda yng sudah dikarunai 2 orang anak yng masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Dalam upaya menopang ke hidup-an kesehariannya, ibu muda ini senantiasa mengandalkan gaji dari sang suami, yakni Pak Purnomo. Tanggal-tanggal muda adalah hari-hari yng selalu dinantikannya, lantaran pada saat-saat semisal itu telah menjadi rutinitas Pak Purnomo memberikan uang gaji, serta ibu muda ini bertanggung jawab mengelola keuangan yang telah di sebutkan, yng dirasakannya Amat berat bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencukupi ke hidup-an keluarga hingga awal bulan selanjutnya.
Waktu terus bergulir tahun demi tahun sudah dilaluinya Ibu Purnomo telah tak muda lagi, serta tanpa terasa buah hati orang-orang saat ini sudah sama-sama duduk di bangku perguruan tinggi. Keadaan sudah jauh berganti. Ibu Purnomo yng dulunya selalu mengharapkan cepat datangnya awal bulan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendapatkan uang gaji suaminya saat ini telah tak lagi demikian, namun yng diharapkannya merupakan uang-uang sampingan dari suaminya, yng jumlahnya jauh Amat lebih besar dari uang gaji yng secara rutinitas diterima setiap bulannya. Hal ini konon dikarenakan suaminya sudah menduduki jabatan penting ditempat kerjanya.
Kini Ibu serta Bapak Purnomo tampak selalu terseyum melewati hari-harinya serta nama keluarganya pun menjadi harum menjadi keluarga yng senang memberi. Hal ini dikarenakan banyaknya dana-dana yng mengalir dari tangan orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan sosial, bantuan kepada orang-orang yng butuh ataupun kegiatan keagamaan.
Akan tetapi rupanya senyum yng selalu menghias keluarga ini mendadak lenyap, serta pada tatkala itu Ibu Purnomo badannya menggigil. Kupingnya panas seakan-akan ada semut api menggigit-gigit gendang telinganya takala mendengar ada isu-isu bahwasanya suaminya terlibat kasus korupsi dikantornya. Ibu purnomo mulai emosi sembari mengomel, "Tak mungkin suami saya melakukan perbuatan bodoh itu, suami saya itu selalu ringan tangan untuk membantu orang-orang yang meminta pertolongan, dan ibadahnya pun rajin tak pernah melupakan Tuhannya."
"Ini pasti ada orang yang iri yang mau menggeser jabatan suami saya!" gumamnya.
Hari-hari yng Amat tak dimau-kan serta Amat menakutkan bagi Ibu Purnomo akhirnya hingga pula. Suami yng selama ini menjadi tempat meminta serta mencurahkan isi hatinya, divonis oleh pengadilan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakoni ke hidup-an di balik penjara selama 5 tahun. Sang suami sudah terbukti melakukan tindak pidana korupsi serta di lakukan penyitaan terhadap harta-hartanya yng diperoleh secara tak sah bagi atau bisa juga dikatakan untuk lantas menjadi milik negara.
Sesudah mendengar putusan yang telah di sebutkan, Ibu Purnomo meneteskan air mata serta tampak wajahnya pucat, didalam hatinya menjerit "Ya Allah... harus disembunyikan dimana rasa malu ini? Bagaimana tanggapan orang-orang yang telah menerima bantuan, bila mereka tahu uangnya adalah uang haram? Bagaimana nasib anak-anakku kelak, sanggupkah mereka meneruskan kuliahnya? Dan sanggupkah kami sekeluarga menerima cemoohan dari orang-orang atas perbuatan suami saya? Yang lebih saya takutkan ya Allah… azab apakah yang akan dikenakan pada suami saya, karena selama ini wajahnya selalu mendekat kepada-Mu akan tetapi hatinya menjauh dari-Mu?"
Tampak wajah Ibu Purnomo makin pucat serta tubuhnya menjadi lemas. Ia pun akhirnya jatuh pingsan.
Dari cuplikan cerita yang telah di sebutkan diatas, siapakah yng bersalah menjadikan akhirnya tragedi itu menimpa keluarga Bapak Purnomo? Ada sebagian yng mengujarkan bahwasanya kesalahan ini penyebabnya yaitu oleh Bapak Purnomo, serta sebagian lagi berpendapat penyebabnya yaitu oleh ibu Purnomo.
Baiklah kalau kita kaji ulang, dasarnya memang kesalahan ini di lakukan oleh kedua-duanya. Semisalnya ada keterbukaan diantara orang-orang, dimana pihak suami mau berterus terang darimana uang-uang yng didapat selama itu, maka bukan tak barangkali pihak istri akan menolak bagi atau bisa juga dikatakan untuk menerimanya bila uang itu di bisa dari hasil yng tak benar. Mampu pula dari pihak istri yng selalu mau bertanya, darimana asalnya uang tambahan yng selalu diterimanya. Apakah itu uang halal? Bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjaga anak-anaknya bagi atau bisa juga dikatakan untuk tak mempergunakan serta memanfaatkan apapun yng berasal dari uang yng haram, bukan tak barangkali pihak suami tak akan melalukan perbuatan-perbuatan tercela yng dilarang oleh Tuhannya.
Bagi orang-orang yng masih punya keimanan, nasib dari keluarga Bapak Purnomo ini boleh dikatakan masih beruntung lantaran pada sisa usianya keluarga ini masih bisa memperbaiki ke hidup-an selanjutnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertanggung-jawabkan kepada Sang Maha Pencipta segala apa yng pernah diperbuatnya… Namun bagi mereka-mereka yng hingga akhir hayatnya masih menyandang gelar orang senang memberi dari hasil uang-uang haram, yng selalu berusaha berkelit supaya tak terjangkau oleh jerat hukum, maka tak akan ada peluang lagi bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperbaiki segala kesalahan yng sudah diperbuatnya. Pengadilan Tuhan-lah yng akan langsung mendakwanya, sungguh Amat Amat menakutkan.
Yang dengannya melihat fakta yng ada, maka bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari fenomena yang telah di sebutkan yng akan menebarkan aroma bau busuk kepada seluruh keluarga serta kerabat hendaknya kita lebih mawas diri serta mempertebal iman masing-masing, dan membudayakan keterbukaan diantara suami, istri serta anak-anak secara bijak didalam mengelola bahtera keluarga.
Bagaimana yang dengannya keluarga kamu? Apakah istri/suami kamu pernah bertanya darimanakah uang itu didapat serta bagi atau bisa juga dikatakan untuk apa uang itu dipergunakan? Selagi ada waktu, mari kita memperbaiki segala kesalahan yng sudah kita perbuat. Mudah-mudahan Tuhan selalu menjaga serta memberikan kemudahan dalam mengarungi bahtera ke hidup-an kita seluruh. Amin ya robbal alamin... Mudah-mudahan Tuhan selalu mengabulkan doa kita...
Goresan pena ini karya kenangan dari alm. Kang Hirawan Purawiraja (angkatan 1976), yng berjudul asli "Keimanan dan Keterbukaan Dalam Keluarga (Kiriman Sahabatku)". Beliau sudah berpulang ke hadirat-Nya pada hari Rabu 26 Oktober 2011. Mudah-mudahan amal kebaikan Kang Hirawan menjadi penerang di alam kubur serta mengalirkan pahala tidak henti yng membawa ketenangan serta kebahagiaan....
Share
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2011/11/andai-engkau-terbuka-padaku.html
Seputar Andai Engkau Terbuka Padaku...
Terima kasih telah membaca Andai Engkau Terbuka Padaku.... Semoga pos dari situs web Beternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Beternak. Silakan berbagi ulasan Andai Engkau Terbuka Padaku... tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Beternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Beternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Andai Engkau Terbuka Padaku... yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Beternak di bawah. Demikan dan sekian tentang Andai Engkau Terbuka Padaku.... Dan Assalamualaikum pembaca Beternak.