Juragan Bebek Beromzet Puluhan Juta per Bulan
Juragan Bebek Beromzet Puluhan Juta per Bulan | Referensi terbaru di 2017 via web Beternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Beternak. Artikel ini di beri judul Juragan Bebek Beromzet Puluhan Juta per Bulan. Konten ini untuk anda pembaca setia https://be-ternak.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Juragan Bebek Beromzet Puluhan Juta per Bulan terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Beternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Beternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Juragan Bebek Beromzet Puluhan Juta per Bulan di bawah ini dari situs web Beternak.
KRISIS moneter tahun 1998 diluar dugaan menjadi tonggak baru dalam sejarah ke hidup-an Nasib Budiono, peternak itik/bebek asal Dusun Gedang, Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
”Sebelum membuka bisnis ternak sendiri, saya ikut Pak Suwardi. Selama 12 tahun saya bekerja di peternakan milik beliau serta tidak sedikit belajar perihal bagaimana beternak bebek secara baik serta benar,” kata Nasib Budiono.
Selama bekerja di peternakan milik tetangganya itu, Nasib tak semata-mata mengharapkan imbalan uang atau juga gaji. Dia rupanya menimba ilmu beternak itik/bebek. ”Yng penting ilmunya, bukan berapa saya dibayar,” ujarnya.
Gonjang-ganjing krisis moneter tahun 1998 berdampak pada kehancuran ekonomi, salah satunya gulung tikarnya sejumlah bisnis kecil peternakan bebek. ”Seusai tak bekerja di peternakan Pak Suwardi, saya berupaya bisnis sendiri,” ujarnya.
Bermodalkan Rp 5 juta, Nasib membeli 3.000 itik. Tatkala mengawali bisnis peternakan itik/bebek, Nasib memeliharanya yang dengannya tips tradisional. Bebek-bebeknya dibiarkan mencari makan di sungai kecil serta sawah. Alasannya, tak cukup modal bagi atau bisa juga dikatakan untuk membeli pakan ternak yng kala itu Amat tidak murah. ”Saya angon sendiri ke sungai serta sawah,” ujarnya.
Seiring yang dengannya berputarnya waktu, hasil usahanya berkembang pesat. Tatkala ini setidaknya ada 9.000 bebek di sangkar miliknya serta 25.000-30.000 bebek di sangkar milik mitra kerjanya, yng tersebar di Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Ketekunan, keuletan, serta kehati-hatian dalam menjalankan bisnis ternaknya tidak ayal mengantarkan Nasib menjadi peternak itik/bebek yng sukses. Ke hidup-an keluarganya pun kini jauh lebih baik. ”Alhamdulillah, dari bisnis ternak itik, saya mampu membeli rumah, tanah, sepeda motor, serta kendaraan beroda empat. Akan tetapi yng penting dalam hidup ini, saya mampu memberikan manfaat bagi atau bisa juga dikatakan untuk orang lain,” ujarnya.
Peternak Binaan
Omzet hasil ternaknya tatkala ini berkisar Rp 50 juta-Rp 60 juta per bulan. Omzet sebesar itu belum salah satunya hasil ternak dari 32 mitra bisnis yng dia modali di Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, serta di Kepanjen, Malang. Peternakan itik miliknya yang dengannya lima karyawan menyediakan bibit itik/bebek bagi atau bisa juga dikatakan untuk para mitranya.
Selain di desa tempat kelahirannya, kata Nasib menjelaskan, dia pula punya bisnis ternak binaan di Kepanjen, Malang, yng mulai dikembangkan tahun 2003. ”Saat ini ini ada 15 peternak binaan saya yng saya modali yang dengannya bibit itik bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibesarkan,” tutur Nasib seraya menekankan bahwasanya dia selalu mengedepankan kejujuran serta kepercayaan bagi para mitranya.
Soal penetasan telur, Nasib berterus terang mempunyai 35 oven penetasan yng keseluruhannya bisa atau mampu menghasilkan lebih tidak lebih 10.000 anak itik. Harga setiap itik (anak bebek) Rp 3.200 bagi atau bisa juga dikatakan untuk pejantan serta Rp 5.000 bagi atau bisa juga dikatakan untuk betina. ”Sehari-hari rata-rata 2.500 bibit itik saya kirim ke Samarinda serta Tarakan, Kalimantan Timur. Sebagian lain-lainnya ke Makassar, Malang, serta Tulungagung. Kalau bagi atau bisa juga dikatakan untuk bebek potong, lebih tidak lebih 500 ekor per hari,” ujarnya.
Bisnis yng digeluti Nasib tak cuma pembibitan itik dari proses penetasan oven, akan tetapi pula bebek potong serta bebek siap telur. ”Khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk telur bebek, sehari-hari saya mampu mengirim 9.000 butir bagi atau bisa juga dikatakan untuk konsumsi, pembibitan, serta pabrik mi dan kerupuk,” ujarnya.
Nasib, yng sejak berusia 2 tahun telah yatim piatu lantaran orangtuanya (Madilan-Rukemi) meninggal, merupakan potret anak keluarga miskin akan tetapi sukses menggapai ke hidup-an layak dari beternak itik/bebek. ”Mbakyu saya, Ngatining, yng membiayai sekolah saya hingga SMP. Lantaran tak ada biaya bagi atau bisa juga dikatakan untuk melanjutkan (sekolah), ya saya mau tak mau Perlu mencari pekerjaan bagi atau bisa juga dikatakan untuk hidup,” tuturnya.
Menjadi peternak itik/bebek, Nasib cuma berharap pemerintah memerhatikan harga pakan ternak yng kini cenderung naik serta tidak murah. ”Saat ini pakan ternak kosentrat 144 harganya Rp 290.000 per sak, katul Rp 2.500 per kilogram, serta kepala udang Rp 150.000 per blong,” keluhnya.
Menjadi peternak itik/bebek yng terbilang berhasil, Nasib tetap bersahaja dalam melakoni hidup. Andai ada waktu senggang, dia tidak segan serta malu angon bebek ke sungai yng berada di belakang rumahnya. ”Sesekali saya masih angon bebek, serta di sungai ini saya dahulu mengawali beternak itik dan memeliharanya sendiri,” ujarnya sambil menunjuk puluhan bebek yng berlarian.
Kerinduan masa lantas tatkala angon itik serta melakoninya kembali tatkala dirinya telah menapaki keberhasilan menjadi peternak tak melarutkan Nasib dalam gemerlap ke hidup-an. ”Saya orangnya dari dahulu ya semisal ini, masih suka angon bebek,” ujarnya.
Selama 13 tahun menjalankan bisnis ternak itik/bebek, Nasib berterus terang lancar-lancar saja. Meskipun demikian, kasus flu burung yng mencuat sekitar tahun 2004 berdampak pada penurunan omzet. ”Alhamdulillah, hingga saat ini ini aman-aman saja serta tak ada ternak saya yng terserang flu burung. Akan tetapi, tatkala marak kasus flu burung, pengiriman itik serta telur bebek ke beberapa daerah, salah satunya Bali, pernah sempet tertunda. Hal ini berdampak pada penurunan omzet hingga 50 %,” tuturnya.
Menyoalkan dampak anomali cuaca terhadap pemeliharaan ternak itik/bebek, Nasib mengujarkan, hal itu tidak tidak sedikit berpengaruh. Akan tetapi, dia mengakui, produksi telur bebek menurun. ”Cuaca mendung, hujan, serta dingin mampu membuat produksi telur bebek turun hingga 60-70 %,” ujarnya.
Menjadi orangtua yng cuma mengenyam pendidikan hingga bangku SMP, dia termotivasi bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih memerhatikan masa depan serta pendidikan anak-anaknya. Dia ingin anak-anaknya menjadi orang yng berhasil yang dengannya keilmuannya. ”Saya ingin anak saya berhasil serta kuliah peternakan dan mengerti nutrisi. Apakah kelak mau jadi peternak semisal bapaknya, saya tidak tahu. Kalaupun memilih jadi peternak, orang-orang mampu mengamalkan ilmu nutrisi yng diperoleh dari kuliah,” kata Nasib. (kompas.com/abdul latif)
source: tribunjabar.co.id
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2011/04/juragan-bebek-beromzet-puluhan-juta-per.html
Seputar Juragan Bebek Beromzet Puluhan Juta per Bulan
Terima kasih telah membaca Juragan Bebek Beromzet Puluhan Juta per Bulan. Semoga pos dari situs web Beternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Beternak. Silakan berbagi ulasan Juragan Bebek Beromzet Puluhan Juta per Bulan tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Beternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Beternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Juragan Bebek Beromzet Puluhan Juta per Bulan yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Beternak di bawah. Demikan dan sekian tentang Juragan Bebek Beromzet Puluhan Juta per Bulan. Dan Assalamualaikum pembaca Beternak.