Ironi Susu Sapi
Ironi Susu Sapi | Referensi terbaru di 2017 via web Beternak. Rekomendasi konten lengkap terbaik. - Beternak. Artikel ini di beri judul Ironi Susu Sapi. Konten ini untuk anda pembaca setia https://be-ternak.blogspot.com/. Bagikan juga postingan Ironi Susu Sapi terbaru ini ke media kalian. Supaya blog seputar Beternak dan website terkait serta kamu mendapat manfaat dari info ulasan Beternak di 2017 ini. Langsung saja baca dan simak mengenai Ironi Susu Sapi di bawah ini dari situs web Beternak.
Riani Susanto, dokter naturopati, enggan memberikan anaknya susu sapi hasil perahan industri. Pendapat dari dia, selama cukup mengkonsumsi makanan sehat serta mempunyai kualitas, orang akan tetap sehat. Dia memandang susu bukan menjadi makanan pokok. Ia lebih memilih memberikan keluarganya susu organik.
Pasalnya, dia melihat ketidakwajaran dalam proses industri sapi perahan. Pendapat dari Riani, proses pemerahan susu sapi dari industri itu dipaksakan. Alaminya, kalau sapi--seperti pula manusia--melahirkan dahulu, baru mengeluarkan susu. Namun demi mengejar target, sapi disuntik hormon tertentu supaya mampu menghasilkan susu. Otomatis susu memiliki kandungan hormon. "Apalagi sapi juga diberi antibiotik untuk mencegah infeksi," ujar Rani.
Nah, pengaruh hormon serta antibiotik itu pasti dosisnya besar serta tak cocok bagi atau bisa juga dikatakan untuk kita-kita. Lantaran itu, kata dia, tidak sedikit penyakit aneh timbul. Didasari sejumlah studi luar negeri, disebutkannya, penyakit aneh itu semisal perempuan yng berjakun. "Ada pula wanita usia 10-11 tahun suaranya berubah seperti laki-laki," ia bercerita.
Susu yng baik, pendapat dari Riani, tak memiliki kandungan hormon, antibiotik, serta rekayasa genetika. Serta pula tanpa tambahan perasa dan pemanis buatan. Sedangkan pada susu industri tidak sedikit ditambahkan segala jenis tambahan, semisal vitamin serta DHA. "Tambahan hanya mempunyai nilai jual," kata dokter naturopati lulusan dari Negeri Kakak Sam ini.
Tidak aneh andai sejumlah orang mulai menggeser susu sapi dari menu makanannya. Orang-orang bersikap apatis terhadap kualitas susu hasil perahan dari sapi yng pula ada dugaan makan makanan selain rumput.
Memanglah, kata Hendro Horijogi Poejono, Direktur Human Resources and Corporate Affair PT Frisian Flag Indonesia, sapi di Indonesia tidak semisal di Belanda, yng dilepas di padang rumput. Di Indonesia, kebanykan sapi dikandangkan lantaran minimnya area. "Sehingga cuma mendapatkan rumput secukupnya dari sekelilingnya," kata Hendro di Surabaya beberapa waktu lantas.
Permasalahannya, tatkala musim kemarau sapi tak mendapatkan rumput sebagaimana mestinya. Akhirnya, lantaran minimnya ketersediaan lahan, tidak sedikit sapi makan palet--makanan khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk hewan yng terbuat dari terigu.
Pendapat dari Hendro, sapi Jawa Timur lebih beruntung, lantaran tidak sedikit perkebunan semisal cokelat. "Ampasnya bisa untuk campuran pakan," Hendro melanjutkan. Kalau di Jawa Sedang serta Jawa Barat, tidak sedikit sapi makan palet. Akan tetapi demikian, dia tak melihat sapi Indonesia makan makanan berbahan kimia. "Apalagi disuntik hormon," dia menegaskan.
Makanan sapi memanglah memberi pengaruh kualitas susu. Tengoklah studi Persatuan Ahli Gizi di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pendapat dari Ketua Persatuan Ahli Gizi Jawa Timur Andryanto, MKes, studi itu menunjukan bahwasanya air serta tanah di Ponorogo yng rendah yodium memberi pengaruh kualitas susu serta daging sapi di sana.
Akan tetapi, Persatuan Ahli Gizi belum meneliti sapi yng diberi makanan berbahan kimia serta suntikan hormon. Yng terang, kata Andryanto, apa pun yng dimakan sapi, susunya telah berproses sedemikian rupa. Dianalogikan, seorang ibu yng makan sambal namun air susu ibu (ASI)-nya tak berasa pedas. "Apakah bisa disamakan dengan sapi, bisa saja iya," ujarnya.
Sebuah studi yng dilansir situs Toronto Vegetarian Association pada 2005 menjumpai bahwasanya ada sesuatu dalam susu yng bisa memicu reaksi imunitas yng merusak produksi sel insulin pada anak diabetes. Studi itu pula melihat bahwasanya bayi yng diberi ASI serta tak diberi susu sapi mempunyai perlindungan terhadap diabetes.
Studi pada 2003 yng melibatkan 4.701 sampel usia 10-16 tahun dari 11 negara Eropa itu memberikan kesimpulan, menghindari susu sapi diindikasikan mampu menunda ataupun mencegah diabetes pada individu yng rentan. Lebih jauh didapati, susu sapi serta konsumsi produk hewan terkait yang dengannya tingkat risiko lebih tinggi pada diabetes tipe 1.
Profesor Hiromi Shinya, dari Surgery at Albert Einstein College of Medicine, New York, berpendapat lebih ekstrem lagi. Dalam bukunya, The Miracle of Enzyme, ia mengujarkan susu merupakan makanan paling tidak baik buat kita-kita. "Mana ada anak sapi minum susu manusia," ujarnya.
Hiromi beralasan susu itu mengganggu fungsi enzim di dalam tubuh serta membuat tugas usus makin berat. Tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan enzim induk yng seharusnya dihemat. Nah, enzim induk ini bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertumbuhan, salah satunya pertumbuhan tulang. Akan tetapi, lantaran enzim induk tidak sedikit dipakai membantu mencerna susu, peminum susu, pendapat dari dia, lebih berisiko di kenai osteoporosis.
Sementara itu, ahli gizi serta pangan Institut Pertanian Bogor, Profesor Dr Ir Hardinsyah, mengujarkan orang yng terlalu tidak sedikit makan protein hewani, salah satunya susu sapi, memanglah mampu menaikan pembuangan kalsium ataupun berlangsung pemborosan kalsium dalam tubuhnya. Jadi tidak sedikit makan makanan hewani membuat tubuh berisiko kekurangan kalsium.
Namun, pendapat dari Hardinsyah, hal itu berlaku bagi penduduk yng tidak sedikit mengkonsumsi pangan hewani. Sedangkan biasanya penduduk Indonesia, pendapat dari dia, masih kekurangan kalsium serta makanan hewani. "Jadi aman saja minum susu."
HERU TRIYONO | TempoInteraktif
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber
Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2009/12/ironi-susu-sapi.html
Seputar Ironi Susu Sapi
Terima kasih telah membaca Ironi Susu Sapi. Semoga pos dari situs web Beternak berguna dan memberi manfaat. Baik untuk anda dan buat website
Beternak. Silakan berbagi ulasan Ironi Susu Sapi tadi ke situs web media anda. Bagikan artikel dari Beternak melalui media sosial yang ada di bawah. Dan kunjungi Daftar Isi Blog Beternak untuk mendapat info lengkap terbaru 2017. Lalu baca pembahasan selain dari : Ironi Susu Sapi yang lebih terupdate lengkap dan free. Atau simak artikel gratis terkait dari situs web Beternak di bawah. Demikan dan sekian tentang Ironi Susu Sapi. Dan Assalamualaikum pembaca Beternak.