Kisah Luqman dan Anaknya Menunggangi Keledai

- September 07, 2017

Kisah Luqman dan Anaknya Menunggangi Keledai

 
Ilustrasi: Wikipedia
Kisah berhikmah yng ‘melibatkan’ hewan ternak dan Amat terkenal dalam khazanah pustaka Islam merupakan riwayat perihal Luqman al-Hakim. Tokoh ini dijadikan nama satu dari sekian banyaknya surat di dalam Al-Quran dan terdapat beberapa pendapat mengenai asal-usulnya.
Konon, suatu hari Luqman memasuki pasar yang dengannya menunggangi seekor himar (keledai) dan diikuti oleh anaknya yng berjalan kaki. Orang-orang berkomentar, “Lihatlah itu, orang tua yang yang tak berperasaan, enak-enakan naik keledai sementara anaknya dibiarkan berjalan kaki.” Mendengar itu, Luqman turun dari keledainya dan menaikkan anaknya ke punggung hewan yang telah di sebutkan. Orang-orang pun melanjutkan perjalanan. Diluar dugaan, orang-orang yng melihat lantas berkomentar, “lihatlah, anak itu kurang ajar, enak-enakan duduk di atas keledai, sementara bapaknya berjalan kaki.”
Luqman mendengar komentar yang telah di sebutkan dan lantas segera menaiki keledainya, lantas melanjukan perjalanan. Nyatanya, orang-orang yng melihat keduanya lagi-lagi memberikan penilaian negatif, “lihatlah, dua orang itu sungguh keterlaluan, menyiksa keledai!” Luqman terasa tidak nyaman mendengar tanggapan yang telah di sebutkan, menjadikan memutuskan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengajak anaknya turun dari keledai dan melanjutkan perjalanan yang dengannya berjalan kaki sembari menuntun keledainya. Apakah masalah selesai? Orang-orang memandang aneh dan berkomentar, “Lihatlah, ada dua orang memilih berjalan kaki dan keledainya tak ditunggangi….”
Luqman menasihati anaknya dalam perjalanan pulang. Ujarnya, “sesungguhnya tak ada manusia yang lepas dari ucapannya. Orang berakal tidak akan mengambil pertimbangan kecuali kepada Allah saja. Siapa pun yang mengenal kebenaran, itulah pertimbangannya.”
Lanjutnya lagi, “anakku, gapailah rejeki yang halal agar kamu tidak menjadi fakir. Sungguh, tidak ada seorang fakir kecuali dia pasti akan mengalami tiga masalah, yakni tipis keimanan terhadap agamanya, lemah akalnya (mudah diperdaya) dan hilang kepribadiannya. Lebih celaka lagi, mereka yang suka merendahkan orang lain menganggap ringan urusan orang lain.”
(kisah diubahsuaikan dari laman Wikipedia)
Silakan copy-paste yang dengannya tetap mencantumkan link sumber


Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.pulangkandang.com/2016/06/kisah-luqman-dan-anaknya-menunggangi.html

Seputar Kisah Luqman dan Anaknya Menunggangi Keledai

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kisah Luqman dan Anaknya Menunggangi Keledai