Kenali Hama Pada Jagung Dan Cara Menanggulanginya

- September 16, 2017

Kenali Hama Pada Jagung Dan Cara Menanggulanginya

 
Hama dan Penyakit Tanaman Jagung dan Pengendaliannya

Hama serta Penyakit Tanaman Jagung serta Pengendaliannya

Pengendalian Hama serta Penyakit
Kegiatan pengendalian hama serta penyakit pada tanaman jagung di lakukan supaya tanaman jagung tak mengalami gangguan kebugaran atau kesehatan, yng akhirnya mengganggu hasil produksinya. Pengendalian terhadap hama serta penyakit bisa di lakukan yang dengannya 2 tips, yakni:
1. Secara tradisional Secara mekanisme ataupun penanganan secara langsung.
1. Ulat langsung diambil serta dibasmi 2. Tikus, yang dengannya tips digeropyok beramai-ramai 3. Burung yang dengannya diketapel
  • Tanaman liar yang dengannya disiangi/dicabuti secara langsung
  • Mengusir burung, yang dengannya dipasang orang-orangan bagi atau bisa juga dikatakan untuk menakuti serta pergi jauh agar bisa tak memakan jagung.
  • Yang dengannya penanaman secara serentak.
  • Yang dengannya mengadakan rotasi tanaman supaya terhimdar dari hama serta penyakit.

2. Modern
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah serangan penyakit dipakai fungisida/senyawa kimia pembasmi jamur/fungi. Misalnya, manzate, DIthane, Antracol, Cobox, serta Vitigran Blue.
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pengendalian hama dipakai insektisida/senyawa kimia pembasmi serangga/insekta, yng berbentuk cairan yng disemprotkan.
Misalnya, Diazinon 60 EC, Baycard 500 EC, HOpcin 50 EC, Klitop 50 EC, Mipcin 50 WP, Azodrin 15 WSC,Sedangkan yng berupa butiran merupakan furadan 3G, Dharmafur, serta Curater.
1. Ulat daun (prodenia litura)
Gejala tanaman jagung yng diserang hama ulat daun merupakan menjadi berikut:
  • Ulat dau menyerang bagian pucuk daun.
  • Umur tanaman yng diserang ulat daun sekitar 1 satu bulan
  • Daun tanaman bila telah besar menjadi rusak.
Pencegahan dxengan penyemprotan insektisida folidol, basudin, diazinon serta agrocide yang dengannya ukuran 1,5 cc dalam tiap 1 liter air.
2. Lalat bibit
  • Penyebabnya yaitu oleh lalat bibit (Atherigona exigua)
  • Gejala yng dialami tanaman jagung merupakan ada bekas gigitan pada daun, pucuk daun layu, serta akhirnya tanaman jagung mati.
  • Pengendalian yang dengannya menghembuskan HCH 5% pada tatkala berumur 5 hari. Ataupun pengobatan yang dengannya penyemprotan insektisida Hostathion 40EC, sebanyk 2cc tiap liter air yang dengannya volume semprotan 100 liter tiap hektar lahan jagung.
3. Ulat agrotis
  1. Gejala yng dialami pada bagian batang yng masih muda yakni putus akhirnya tanaman jagung mati.
  2. Agrotis sp. Melakukan penyerangan pada malam serta siang hari. Ada 3 jenis ulat grayak/agrotis ini, yakni:
  • Agrotis segetum, yng berwarna hitam, Suka didapati didaerah dataran tinggi.
  • Agrotis ipsilon, berwarna hitam kecoklatan, di temukan di daerah dataran tinggi serta rendah
  • Agrotis interjection, berwarna hitam, tidak sedikit terdapat di pulau jawa
  • Pengendalian ulat ini yang dengannya insektisida Dursban 20 EC, yang dengannya dosis 2 ml tiap 1 liter air. Tiap hectare bisa dipakai 500 liter larutan

4. Penggerek daun serta penggerek batang
  1. Bagian tanaman jagung yng diserang oleh ulat sesamia inferens serta pyrasauta nubilasis merupakan ruas batang sebelah bawah serta titik tumbuh tunas daun tanaman jagung.
  2. Gejala tanaman menjadi layu.
  3. Penanggulangan yang dengannya mempergunakan insektisida Azodrin 15 WSC yang dengannya dosis 30 liter dalam 10 liter air.
5. Ulat tongkol (Heliothis armigera)
  1. Gejalanya bisa dilihat yang dengannya adanya bekas gigitan pada biji serta adanya terowongan dalam tongkol jagung.
  2. Ulat tongkol menyerang/masuk dalam tanaman jagung melalui tongkol, baru memakan biji jagung.
  3. Pengendalian yang dengannya penyemprotan mempergunakan Furadan 3G ataupun yang dengannya membuat lubang dekat tanaman, diberi insektisida serta ditutup lagi.
  4. Dosis yng dipakai 10 gram tiap meter persegi.
  5. Sebaiknya di lakukan pada tatkala tanaman jagung masih berbunga, jangan menjelang panen, karena bisa membahayakan kita yng ikut mengkonsumsi jagung lantaran residu dari insektisida yang telah di sebutkan.
Penyakit pada tanaman jagung, yakni:
1. Hawar daun ataupun karat daun Penyakit hawar daun dibedakan menjadi 3 jenis, yakni:
a. Hawar daun turcicum
  • Gejala penyakit ini berupa adanya bercak kecil berbentuk jorong, berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak menjadi besar serta berwarna coklat. Bentuk semisal kumparan, bila parah daun semisal terbakar.
  • Penyebab penyakit ini merupakan Helminthos porrirum turcicum.
b. Hawar daun maydis
  • Gejala yng dialami berupa bercak coklat abu-abu pada seluruh permukaan daun.
  • Bila parah bisa hingga ke jaringan tulang daun yng akhirnya jaringan bisa mati.
c. Hawar daun corbonum
  • Gejala berupa bercak coklat muda kekuningan bersudut-sudut memanjang yng bisa menyatu serta mematikan daun.
  • Penyebabnya merupakan cendawan Dreschslera zeicola yng tumbuh di daerah yng dingin, bersuhu rendah, lembab serta di daerah dataran tinggi.
  • Pengendalian yang dengannya fungisida ataupun yang dengannya thiram serta karboxin, dan yang dengannya pengasapan ataupun perawatan suhu panas selama 17 menit yang dengannya suhu 55 derajat celcius.

2. Bulai
  • Penyakit bulai pada daun jagung penyebabnya yaitu oleh cendawan ataupun jamur sclerospora maydis
  • Gejala berupa daun tanaman jagung berwarna kuning keputih-putihan bergaris, sejajar yang dengannya urat daun serta tampak kaku.
  • Pencegahan yang dengannya pemberian Ridomil 35 SD pada benih supaya tak tumbuh jamur pada biji jagung.
Tanaman jagung yng mengalami kekurangan zat makanan akan mengalami berbagaib gangguan antara lain:
1. Kekurangan nitrogen (N) Akibat kekurangan unsure Nitrogen merupakan tumbuhan menjadi kerdil, kurus, serta daun berwarna hijau kekuningan. Akibat yng paling parah tumbuhan jagung tak berbuah.
2. Kekurangan fosfor (P) Kekurangan Fosfor pula memicu tanaman menjadi kerdil, daun agak ungu serta kaku. Pertumbuhan tongkol terganggu, menjadikan barisan biji tak teratur.
3. Kekurangan kalium (K) Gejala yng tampak merupakan ujung bagian bawah daun menguning serta mati. Tumbuhan menghasilkan buah yng kecil serta ujungnya runcing.
4. Kekurangan Kalsium (K) Kekurangan kalsium memicu daun mudanya tak muncul dari ujung tanaman, daun agak kaku, berwarna kuning kehijauan serta kerdil.
5. Kekurangan Magnesium (Mg) Tanaman jagung yng kekurangan magnesium, umumnya kerdil, bagian atas daun berwarna kuning. Yang dengannya bergaris-garis tidak normal berwarna putih. Daun yng tua berganti warna menjadi ungu kemerahan pada bagian tepid an ujung daun.
6. Kekurangan belerang (S) Gejala yng tampak pada tanaman jagung yng kekurangan belerang merupakan seluruh daunnya berganti warna menjadi kuning, baik dari daun yng muda hingga yng tua. Gejala lain merupakan tubuh tanaman jagung menjadi kerdil serta tak/terlambat berbunga.
7. Kekurangan Seng (Zn) Gelala penyakit ini dilihat seusai tanaman berumur 2 minggu yakni pada sedang daun terdapat garis kuning sepanjang tulang daun, sedangkan bagian tepi daun tetap hijau
8. Kekurangan zat besi (Fe) Gejala penyakit ini bisa dilihat pada daun tanaman jagung bagian atasnya hijau pucat hingga putih di antara urat-urat daun.
9. Kekurangan tembaga (Cu) Gejala penyakit ini muncul yang dengannya diawali mengeringnya daun termuda, lantas tanaman jagung menjadi kerdil serta daun yng tua mati. Gejala yng lain merupakan batang jagung menjadi lunak menjadikan gampang bengkok ataupun roboh di kenai angin.
demikian PengeNalan Hama Pada Jagung Dan Cara Menanggulanginya mudah-mudahan berguna

Sumber Rujukan Dan Gambar : http://belajartanidanternak.blogspot.com/2016/11/hama-dan-penyakit-tanaman-jagung-dan-cara-menanggulanginya.html

Seputar Kenali Hama Pada Jagung Dan Cara Menanggulanginya

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Kenali Hama Pada Jagung Dan Cara Menanggulanginya