Yang Harus Dilakukan Setelah Panen Cabe Merah

- Agustus 04, 2017

Yang Harus Dilakukan Setelah Panen Cabe Merah

 

Yang Harus Dilakukan Setelah Panen Cabe Merah

Cabai merah (Capsicum annum L.) adalah satu dari sekian banyaknya jenis tanaman sayuran yng memiliki nilai ekonomi tinggi, lantaran komoditi ini adalah jenis sayuran yng setiap harinya tidak sedikit dikonsumsi. Tanaman ini pula memiliki daya adaptasi yng cukup baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan hampir pada seluruh jenis tanah serta tipe iklim yng berbeda, dan bisa diusahakan sepanjang tahun. Yang Harus Dilakukan Setelah Panen Cabe Merah
Tulisan atau artikel terkait:
  • Tatacara Menanam Cabe Supaya Hasil Melimpah
  • Pengolahahn Lahan Bagi atau bisa juga dikatakan untuk Tanam Cabai Yang Benar Supaya Hasil Melimpah

Melihat fakta diatas, potensi produksi serta pemasaran cabe merah cukup besar di Indonesia serta kesempatan eksporpun masih terbuka lebar. Akan tetapi petani cabe merah belum mempergunakan serta memanfaatkan peluang ini secara maksimal. Kemampuan hasil per hektar cabe merah rata-rata 4,3 ton/ha. Padahal didasari penelitian, potensi produksi masih mampu ditingkatkan berkisar antara 6 – 10 ton/ha. Masalah utama penyebabnya yaitu oleh masih minimnya penguasaan teknologi tepat guna, dari pra panen hingga pemasaran. Semisal produk hortikultura lain-lainnya, cabe merah adalah komoditas yng gampang rusak, menjadikan dalam hal ini penanganan pasca panen berperan menjadi mata rantai yng tak bisa dijauhkan dari kegiatan produksi. Kesuksesan pasca panen cabe merah dimulai dari sejak pemilihan benih, pertanaman, panen, sesudah panen, pengemasan, penyimpanan, pengangkutan, sampai-sampai pengolahan hasil. Seluruh tahapan yng dilaksanakan secara benar serta sesuai akan saling mendukung serta memberikan hasil yng maksimal. Ada beberapa hal yng menjadi penyebab kerusakan cabe merah sesudah panen, diantaranya :
  • Jenis kerusakan yng penyebabnya yaitu oleh hama serta penyakit, serta umumnya terbawa dari lapangan. Hama penting yng umumnya merusak buah cabe diantaranya merupakan lalat buah (Dacus horsalis hend). Sedangkan penyakit penting yng biasa menyerang buah cabe menjadikan memicu busuk buah merupakan antraknosa (Colletotricum capsici syidow) serta busuk phytoptora (phytophthora capsici leonian).
  • Jenis kerusakan mekanis, umumnya berlangsung selama pengangkutan serta jenis kerusakan ini diperkirakan lebih besar dibandingkan kerusakan fisiologis serta fisik.
  • Jenis kerusakan fisis, penyebabnya yaitu oleh tingginya kelembaban nisbi (diatas 90%) serta suhu tropis yng bisa memicu cabe merah segar menjadi lunak serta membengkak lantas akhirnya menjadi busuk. Selain itu, andai kelembaban nisbi lebih rendah dari 80% akan berlangsung pengeriputan buah cabe.
  • Jenis kerusakan fisiologis, penyebabnya yaitu lantaran berlangsung proses ke hidup-an yng berlangsung pada cabe merah sesudah panen. Setiap kenaikan 10°Cabe merah suhu lingkungan daerah tropis akan memacu laju penguapan (respirasi) 2-3 kali dari semula serta buah akan cepat mencapai tingkat kematangan, akibatnya kerusakan akan makin cepat.

I. Panen Pemanenan merupakan kegiatan akhir dari pertanaman serta adalah faktor penentu bagi atau bisa juga dikatakan untuk proses selanjutnya. Pemanenan serta penanganan cabe merah butuh di lakukan yang dengannya hati-hati bagi atau bisa juga dikatakan untuk mempertahankan mutu. Kriteria cabai yng siap dipanen yaitu bentuknya utuh, padat, berwarna merah tua mengkilat (90% masak). Lantaran pada stadia merah ini dia tingkat kepedasannya tinggi, sesuai yang dengannya permintaan pasar serta konsumen. Andai pemanenan buah cabe merah terlalu muda akan menghasilkan buah gampang layu, penyusutan bobotnya tinggi, tak tahan simpen serta tidak lebih tahan mengalami goncangan sewaktu pengangkutan. Beberapa hal yng butuh diperhatikan dalam pemanenan cabe merah merupakan :
  • Tingkat kematangan cabe disesuaikan yang dengannya tujuan penggunaannya.
  • Jumlah buah per pohon serta jumlah pohon tanaman dalam areal pertanaman yng siap dipanen, berkaitan yang dengannya biaya panen.
  • Tatkala pemetikan buah sebaiknya di lakukan sesudah air habis terhempas dari permukaan kulit buah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi kontaminasi mikroba pembusuk.
  • Waktu panen yng baik merupakan pagi hari lantaran bobot buah dalam keadaan optimal menjadi hasil penimbunan zat-zat makanan pada malam hari sebelumnya serta pada tatkala ini tanaman belum tidak sedikit mengalami penguapan.
  • Pemanenan di lakukan yang dengannya tangan, tatacaranya yakni memetik buah beserta tangkainya agar bisa buah tak cepat busuk.
  • Hindari terjadinya luka serta patahnya cabang/ranting yang dengannya melakukan pemetikan yng tepat serta hati-hati.
  • Interval panen umumnya 3 – 5 hari sekali serta masa panen berkisar 1-2 bulan sesudah pemanenan yng pertanama menjadikan mampu panen 15-17 kali malah mampu mencapai 15-17 kali andaikan tanamannya dirawat yang dengannya baik. Tanaman cabe merah merah ini umumnya mengalami masa istirahat selama 7-14 hari, sesudah itu berbunga lagi. Akan tetapi bunga kedua umumnya menghasilkan buah cabe yng berukuran kecil menjadikan hasinya menurun. Hasil buah terbanyak pada biasanya berlangsung pada panen ke empat hingga ke tujuh.
  • Pisahkan segera buah yng busuk, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah terjadinya penularan mikroba ke buah cabe yng sehat.
  • Hindarkan penutupan yang dengannya karung plastik.
  • Hindarkan hasil panen di kenai sinar matahari yng panas yang dengannya kata lain hasil panen segera dibawwa ketempat yng teduh.
Khusus di dataran rendah, tanaman cabe merah bisa dipanen pertama kali pada umur 70-75 hari sesudah tanam. Sedangkan waktu panen pertama bagi atau bisa juga dikatakan untuk cabe merah di dataran tinggi umumnya lebih lambat, yakni umur 4-5 bulan sesudah tanam. II. Pasca Panen A. Sortasi Umumnya sortasi serta grading di lakukan oleh pedagang serta jarang di lakukan oleh petani. Sortasi di lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memisahkan buah cabe merah yng sehat, bentuk normal serta baik. Penundaan sortasi akan membuat besar kebusukkan, sedangkan grading bagi atau bisa juga dikatakan untuk kepentingan pasar lokal, cukup dijauhkan antara golongan kualitas A1 (ukuran >10 cm) yang dengannya cabe kualitas B (ukuran <10 cm) panjangnya. Didasari hasil penelitan perihal preferensi konsumen keluarga terhadap kualitas cabe merah menunjukan bahwasanya rata-rata konsumen keluarga menyukai kulit cabe yng merah tua. Hal ini Amat erat kaitannya yang dengannya masakan yng akan dihasilkannya, yakni berwarna merah serta lebih menarik selera.
B. Curing Curing bertujuan bagi atau bisa juga dikatakan untuk memaksimalkan pembentukan serta penstabilan warna cabe merah sebelum dikeringkan. Sedangkan curing pada penyimpanan cabe merah segar dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuang panas lapang, bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi beban refrigerator (lemari pendingin) Umumnya petani cabe merah Suka menghamparkan hasil panen cabe merah di dalam rumah ataupun ditempat teduh sebelum dijual. Tatacara yang telah di sebutkan dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah kebusukan cabe merah sebelum dijual. Tatacara ini salah satunya curing, lantaran menyesuaikan kondisi mutu sesuai yang dengannya keinginan pasar. C. Penyimpanan Pada biasanya cabe merah dijual dalam bentuk segar. Oleh lantaran itu butuh penguasaan teknologi penanganan cabe merah segar, lantaran bisa menaikan daya simpen yang dengannya mutu yng mampu diterima oleh konsumen, mengurangi kerusakan serta harganya tetap terjangkau. Semisal sayuran lain-lainnya, sesudah dipanen cabe merah secara fisiologis masih terus melakukan proses ke hidup-an. Menjadikan butuh diusahakan supaya proses ini tiddak dibiarkan berlangsung cepat. Hingga tatkala ini, pendinginan masih diakui menjadi tips yng paling baik dipakai bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyimpan cabe segar, meskipun cuma menghasilkan masa simpen yng dibatasi. Pendinginan dasarnya memang berprinsip bahwasanya mikroorganisme tak bisa berkembang serta sebagian besar perubahan secara biokimia bisa dicegah. Penyimpanan pda suhu dingin yang dengannya mempergunakan refrigerator (lemari pendingin) dinilai lebih gampang dibandingkan yang dengannya tips pendinginan lain-lainnya. D. Pengemasan Pengemasan merupakan suatu fasilitas perlakuan sebelum pemasaran serta bisa mencegah kerusakan. Pengemasan yng baik bisa mencegah kehilangan hasil, memelihara mutu serta penampilan akan tetap baik. Penggunaan kemasan pada cabe merah dewasa ini telah tidak sedikit di lakukan akan tetapi jenis serta design yng baik belum begitu diperhatikan. Kemasan yng baik merupakan :
  • Gampang diangkat
  • Aman
  • Ekonomis
  • Kebersihan terjamin
  • Tahan benturan
  • Berventilasi, menjadikan membuat mudah pertukaran udara, yng mampu mengurangi penguapan.
E. Pengamatan Pengangkutan adalah mata rantai penting dalam penanganan, penyimpanan serta distribusi sayuran. Hampir seluruh hasil produksi cabe merah mengalami proses pengangkutan dari tempat cabe merah dipanen hingga ke konsumen, pasar ataupun pusat-pusat perdagangan lain-lainnya. Selama pengengkutan, hasil panen mengalami kerusakan, baik kerusakan fisik, mekanik, ataupun biologis. Kerusakan mekanik berlangsung akibat benturan, gesekan, serta memar selama pengangkutan. Sedangkan kerusakan biologis berlangsung akibat adanya respirasi bahan dalam wadah tertutup. Respirasi memicu naiknya suhu, menjadikan cabe gampang rusak. Satu dari sekian banyaknya tips bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengurangi risiko ini, cabe merah Perlu dikemas dalam wadah yng berventilasi semisal keranjang bambu yang dengannya kapasitas 20 kg ataupun karton/kardus berkapasitas 20 kg yng digabungkan penggunaannya yang dengannya keranjang jala yng dimasukkan ke dalam kardus berventilasi. F. Pemasaran Pemasaran buah cabe merah yng telah dipanen tak menjadi masalah lantaran kesempatan pasarnya masih Amat luas, baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk diekspor ataupun bagi atau bisa juga dikatakan untuk pasar lokal. Terdapat tidak sedikit tips pemasaran yng mampu di lakukan oleh petani dalam menjual hasil panennya. Tatacara yang telah di sebutkan antara lain mampu dijelaskan menjadi berikut :
  • Petani menjual hasil panennya secara langsung kepada tengkulak ataupun pedagang. Akan tetapi ada juga para tengkulak ataupun pedagang yng mendatangi langsung petani dilahan bisnis taninya. Andaikan sudah berlangsung kemufakatan harga maka cabe segera diangkut.
  • Bagi petani yng mempunyai lahan cabe yng luas akan lebih menguntungkan bila langsung dijual kepada pedagang besar.
Pemasaran hasil cabe yang dengannya jalur tata niaga pendek akan lebih memberikan keuntungan lantaran tak tidak sedikit melibatkan aneka macam pemasaran. demikian analisis perihal Yang Harus Dilakukan Setelah Panen Cabe Merah mudah-mudahan berguna

Sumber Rujukan Dan Gambar : http://belajartanidanternak.blogspot.com/2016/11/yang-harus-dilakukan-setelah-panen-cabe.html

Seputar Yang Harus Dilakukan Setelah Panen Cabe Merah

Advertisement
 

Cari Artikel Selain Yang Harus Dilakukan Setelah Panen Cabe Merah