JUAL VIAMIN UNTUK BURUNG PUYUH

- Juli 24, 2017

JUAL VIAMIN UNTUK BURUNG PUYUH

 

TIPS BUDIDAYA PUYUH
1. PENDAHULUAN
Puyuh adalah jenis burung yng tak bisa terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek serta bisa diadu. Burung puyuh disebut pula Gemak (Bhs.Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, adalah bangsa burung (liar) yng pertama kali diternakan di Amerika Serikat tahun 1870. Serta selanjutnya dikembangkan ke seluruh penjuru dunia. Sedangkan di Indonesia puyuh mulai dikenal serta diternak sejak akhir tahun 1979. Kini mulai bermunculan di kandang-kandang ternak yng ada di Indonesia.
2. SENTRA PETERNAKAN
Pusat Peternakan burung puyuh tidak sedikit terdapat di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur serta Jawa Sedang.
3. JENIS
Kelas : Aves (Bangsa Burung)
Ordo : Galiformes
Sub Ordo : Phasianoidae
Famili : Phasianidae
Sub Famili : Phasianinae
Genus : Coturnix
Species : Coturnix-coturnix Japonica
4. MANFAAT
  • Telur serta dagingnya memiliki nilai gizi serta rasa yng lezat
  • Bulunya menjadi bahan aneka kerajinan ataupun perabot keluarga lain-lainnya
  • Kotorannya menjadi pupuk sangkar maupun kompos yng baik bisa dipakai menjadi pupuk tanaman

5. PERSYARATAN LOKASI
  • Tempat jauh dari keramaian serta pemukiman penduduk
  • Tempat memiliki seni manajemen transportasi, lebih-lebih jalur sapronak serta jalur-jalur pemasaran
  • Tempat terpilih bebas dari wabah penyakit
  • Bukan adalah daerah Suka banjir
  • Adalah daerah yng selalu memperoleh sirkulasi udara yng baik.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Penyiapan Sarana serta Perlengkapan Perkandangan
Dalam system perkandangan yng butuh diperhatikan merupakan temperatur sangkar yng ideal ataupun normal berkisar 20-25 derajat C, kelembaban sangkar berkisar 30-80%, penerangan sangkar pada siang hari cukup 25-40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku bagi atau bisa juga dikatakan untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak sangkar sebaiknya diatur supaya sinar matahari pagi bisa masuk kedalam sangkar. Model sangkar puyuh ada 2 (dua) jenis yng biasa diterapkan yakni system litter (lantai sekam) serta system sangkar (batere). Ukuran sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk 1 m2 bisa diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjuntnya menjadi 60 ekor bagi atau bisa juga dikatakan untuk umur 10 hari hingga lepas masa anakan. Yang terakhir menjadi 40 ekor/m2 hingga masa bertelur. Adapun sangkar yng biasa dipakai dalam budidaya burung puyuh merupakan:
  • Sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk induk pembibitan

Sangkar ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas serta kemampuan menghasilkan telur yng mempunyai kualitas. Besar ataupun ukuran sangkar yng akan dipakai Perlu sesuai yang dengannya jumlah puyuh yng akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasa butuh luas sangkar 200 m2.
  • Sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk induk petelur

Sangkar ini berfungsi menjadi sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk induk pembibit. Sangkar ini memiliki bentuk, ukuran, serta keperluan perlengkapan yng percis. Kepadatan sangkar lebih besar akan tetapi mampu pula percis.
  • Sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk anak puyuh/umur stater(sangkar indukan)

Sangkar ini adalah sangkar bagi anak puyuh pada umur starter, yakni mulai umur satu hari hingga yang dengannya dua hingga tiga minggu. Sangkar ini berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi supaya anak puyuh yng masih memerlukan pemanasan itu tetap terlindung serta mendapatkan panas yng sesuai yang dengannya kebutuhan. Sangkar ini butuh dilengkapi alat pemanas. Umumnya ukuran yng Suka dipakai merupakan lebar 100 cm, panjang 100 cm, tinggi 40 cm, serta tinggi kaki 50 cm. (cukup memuat 90-100 ekor anak puyuh).
a. Sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk puyuh umur grower (3-6 minggu) serta layer (lebih dari 6 minggu)
Bentuk, ukuran ataupun peralatannya percis yang dengannya sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk induk petelur. Alas sangkar umumnya berupa kawat ram. b. Perlengkapan
Perlengkapan sangkar berupa tempat makan, tempat minum, tempat bertelur serta tempat obat-obatan.
2. Penyiapan Bibit
Yng butuh diperhatikan oleh peternak sebelum mengawali usahanya, merupakan memahami 3 (tiga) unsur produksi bisnis perternakan yakni bibit/pembibitan, pakan (ransum) serta pengelolaan bisnis peternakan. Pemilihan, yakni:
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina yng sehat ataupun bebas dari kerier penyakit.
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan serta puyuh petelur afkiran.
  • Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pembibitan ataupun produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina yng baik produksi telurnya serta puyuh jantan yng sehat yng siap membuahi puyuh betina supaya bisa memberi jaminan telur tetas yng baik.
3. Pemeliharaan
  • Sanitasi serta Tindakan Preventif

Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi timbulnya penyakit pada pemeliharaan puyuh kebersihan lingkungan sangkar serta vaksinasi terhadap puyuh butuh di lakukan sedini barangkali.
  • Pengontrolan Penyakit

Pengontrolan penyakit di lakukan setiap tatkala serta andaikan ada tanda-tanda yng tidak lebih sehat terhadap puyuh Perlu segera di lakukan pengobatan sesuai yang dengannya petunjuk dokter hewan ataupun dinas peternakan setempat ataupun petunjuk dari Poultry Shoup.
  • Pemberian Pakan

Ransum (pakan) yng bisa diberikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yakni: bentuk pallet, remah-remah serta tepung. Lantaran puyuh yng suka usil memtuk temannya akan memiliki kesibukan yang dengannya mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi serta siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum cuma satu kali sehari yakni di pagi hari. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus.
PT. NATURAL NUSANTARA mengeluarkan suplemen khusus ternak yakni VITERNA Plus serta POC NASA. Produk-produk ini mempergunakan teknologi asam amino, mineral serta vitamin yng diciptakan yang dengannya pendekatan fisiologis tubuh puyuh yakni yang dengannya meneliti aneka macam nutrisi yng dibutuhkan puyuh.
VITERNA serta POC NASA memiliki kandungan aneka macam nutrisi yng dibutuhkan puyuh yakni :
  1. Asam-asam amino esensial, yakni Arginin, Hiistidin, Leusin, Isoleusin serta lain-lain menjadi penyusun protein tubuh, pembentuk sel serta organ tubuh.
  2. Vitamin lengkap yng berfungsi bagi atau bisa juga dikatakan untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yng normal serta menaikan ketahanan tubuh itik petelur dari serangan penyakit.
  3. Mineral-mineral lengkap yakni N, P, K, Ca, mg , Cl serta lain-lain menjadi penyusun tulang, darah serta berperan dalam sintesis enzim bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
Tatacara penggunaannya merupakan yang dengannya mencampur/mengoplos VITERNA Plus serta POC NASA menjadi satu botol berlebi dahulu. Lantas dicampurkan pada air minum yang dengannya dosis : 1 tutup botol campuran VITERNA Plus serta POC NASA bagi atau bisa juga dikatakan untuk sekitar 10 liter air minum serta diberikan setiap 3 hari sekali, lebih-lebih pada pagi hari. Air minum diberikan tak dibatasi, andai telah habis Perlu diisi kembali. Genakan air yng bersih, bebas dari logam serta mikroorganisme. Tempat penampungan air pun tak terbuat dari bahan yng gampang berkarat.
Keunggulan serta manfaat pemberian VITERNA serta POC NASA pada burung puyuh merupakan :
1) Berasal dari bahan alami/organik, bukan dari bahan-bahan kimia ataupun sintetik,
2) Bisa atau mampu menggantikan pemberian vitamin serta mineral kimia/sintetik,
3) Menaikan nafsu makan,
4) Mengurangi kestresan pada ayam, baik pada tatkala masuk sangkar pertama kali, seusai ayam divaksinasi ataupun tatkala ayam dalam proses pengobatan,
5) Mengurangi bau kotoran,
6) Menaikan kebugaran atau kesehatan ayam,
7) Mempercepat waktu pertama bertelur di mana pada burung puyuh umur 30 hari telah mulai bertelur,
8) Angka kematian : 3% – 5%,
9) Cangkang telur lebih kuat serta tak gampang pecah.
  • Pemberian Vaksinasi serta Obat

Pada umur 4-7 hari puyuh di vaksinasi yang dengannya dosis separo dari dosis bagi atau bisa juga dikatakan untuk ayam. Vaksin bisa diberikan melalui tetes mata (intra okuler) ataupun air minum (peroral). Pemberian obat segera di lakukan andaikan puyuh terlihat gejala-gejala sakit yang dengannya meminta bantuan petunjuk dari PPL setempat maupun dari toko peternakan (Poultry Shoup), yng ada di dekat Kamu beternak puyuh.
7. HAMA DAN PENYAKIT
1.Quail enteritis
Penyebab: bakteri anerobik yng membentuk spora serta menyerang usus, menjadikan timbul pearadangan pada usus. Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair serta memiliki kandungan asam urat. Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, dan memisashkan burung puyuh yng sehat dari yng sudah terinfeksi.
Gejala: puyuh susah bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yng spesifik adanya gejala “tortikolis”yakni kepala memutar-mutar tak menentu serta lumpuh. Pengendalian:
(1) melindungi kebersihan lingkungan serta perlengkapan yng tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yng mati segera dibakar/dibuang;
(2) pisahkan ayam yng sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yng mensucihamakan/ steril dan melakukan vaksinasi NCD. Hingga saat ini belum ada obatnya. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengatasi penyakit TETELO pada burung puyuh,
2. Berak putih (Pullorum)
Penyebab: Kuman Salmonella pullorum serta adalah penyakit menular. Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengerut serta sayap lemah menggantung. Pengendalian: percis yang dengannya pengendalian penyakit tetelo.
3. Berak darah (Coccidiosis)
Gejala: tinja berdarah serta mencret, nafsu makan tidak lebih, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan. Pengendalian: (1) melindungi kebersihan lingkungaan, melindungi litter tetap kering; (2) yang dengannya Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum ataupun sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox
4. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari seluruh umur serta jenis kelamin. Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yng tak berbulu, semisal pial, kaki, mulut serta farink yng andaikan dilepaskan akan mengeluarkan darah. Pengendalian: vaksin dipteria serta mengisolasi sangkar ataupun puyuh yng terinfksi.
5. Quail Bronchitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yng bersifat Amat menular. Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, susah bernafas, batuk serta bersi, mata serta hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir dan kadangkala kepala serta leher agak terpuntir. Pengendalian: pemberian pakan yng bergizi yang dengannya sanitasi yng memadai.
6. Aspergillosis
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus. Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang. Pengendalian: memperbaiki sanitasi sangkar serta lingkungan sekitarnya.
7.Cacingan
Penyebab: sanitasi yng tidak baik. Gejala: puyuh tampak kurus, lesu serta lemah. Pengendalian: melindungi kebersihan sangkar serta pemberian pakan yng terjaga kebersihannya.
8. PANEN
1. Hasil Utama
Pada bisnis pemeliharaan puyuh petelur, yng menjadi hasil utamanya merupakan produksi telurnya yng dipanen sehari-hari selama masa produksi berlangsung. 2. Hasil Tambahan
Sedangkan yng adalah hasil tambahan antara lain berupa daging afkiran, tinja serta bulu puyuh. Catatan : Penggunaan produk Nasa, Viterna, POC Nasa, serta Hormonik ini pula Amat berguna bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendukung budidaya peternakan lain-lainnya, semisal Budidaya Kambing, Budidaya Babi, Budidaya Unggas, ataupun budidaya hewan hias.
INFO PEMESANAN HUBUNGI
SITI FATMATUS SYAROFAH
WA: 082220005350
BB. D6DDD8C4


Sumber Rujukan Dan Gambar : http://www.fatmaviterna.com/2017/04/jual-viamin-untuk-burung-puyuh.html

Seputar JUAL VIAMIN UNTUK BURUNG PUYUH

Advertisement
 

Cari Artikel Selain JUAL VIAMIN UNTUK BURUNG PUYUH